dakwatuna.com – Palestina. Ayelet Shaked, wanita Israel yang setahun lalu meminta agar seluruh rakyat Palestina dihabisi, termasuk ibu dan anak-anak dalam sebuah operasi kilat, baru-baru ini dirinya diberi jabatan menteri dalam kabinet pemerintahan PM. Netanyahu.
Di periodenya yang keempat ini, Netanyahu menunjuk Ayelet sebagai Menteri Pengadilan. Dengan demikian semakin nampaklah bahwa kabinet Netanyahu kali ini mayoritas diisi oleh kader partai radikal kanan sedangkan legislatif didominasi oleh mereka yang menginginkan hak-hak warga Palestina dengan cepat dicabut, sebagaimana yang dilansir situs felesteen, Jum’at (8/5/2015).
Ayelet merupakan wanita Yahudi asal Irak yang dikenal keji. Ia menyebut anak-anak Palestina sebagai ular kecil yang harus dibunuh termasuk juga ibu-ibu mereka. Ia kemudian berdalih, ibu-ibu di Palestina itu telah membesarkan anak-anaknya untuk didorong ke neraka, sehingga menurutnya wajar untuk juga dienyahkan. Pernyataan ini ia sampaikan di tengah terjadinya agresi militer Israel ke Jalur Gaza pada tahun 2014 lalu.
Tidak cukup sampai di situ, kebencian Ayelet Shaked kepada bangsa Palestina seakan sudah mengakar. Ketika peristiwa diculiknya seorang anak Palestina oleh Israel, ia menulis status di akun pribadinya di facebook, bahwa seluruh warga Palestina adalah musuh Israel, dan perang memerangi rakyat Palestina tanpa terkecuali. Ia kemudian berharap agar pernyataannya ini masuk menjadi ruh UU dan sikap politik Zionis Israel. (msy/fps/dakwatuna)
Konten ini telah dimodifikasi pada 08/05/15 | 22:33 22:33