dakwatuna.com – Dengan keterbatasan kita menapaki jalan dakwah ini, menyeru kepada dinul Islam ini, untuk meninggikannya, mengajak umat manusia untuk kemuliaannya. Namun harus berhadapan dengan segala tantangan dan problematikannya. Hingga seperti seseorang yang tak berdaya berhadapan dengan peliknya dunia. Tertimpa berbagai tipu daya dan kedzaliman, menghadapi tantangan yang serasa berada di luar kemampuan, bahkan tak lagi dimengerti. Bahkan juga harus menyaksikan kedzaliman menimpa saudara-saudara kita, tanpa kita bisa berbuat apa-apa.
Kesulitan hidup sebenarnya ada di mana-mana, dari urusan pribadi, keluarga, tak terkecuali juga urusan dakwah ini. Lebih terasa bagi mereka yang pernah merasakannya langsung, pernah mengalami cobaan dan kesulitan yang tak kunjung terselesaikan, mengerti rasanya tatkala harus menempuh kesabaran panjang, hingga mendapatkan kebahagiaan ketika pintu terbuka, menjadi jalan keluar yang mengakhiri kesulitannya.
Mereka yang sakit tak kunjung sembuh, pekerjaan yang tak kunjung didapatkan, jodoh yang tak kunjung tiba, terlilit hutang yang tak mampu terbayarkan dan sebagainya. Dakwah ini juga serasa demikian, saat sedang berada dalam kesulitan, penantiannya dan pengharapannya, berharap terwujudnya tujuan dakwah yang diimpikan.
Banyak di antara kita yang tertimpa cobaan, berbagai doa dan ikhtiar serasa amat melelahkan, telah menempuh berbagai upaya, tetapi selalu berujung pada jalan buntu. Saat-saat seperti hampir putus asa, akhirnya ada jalan keluar, mendapatkan solusi dari arah yang tak disangka-sangka, setelah mereka mempersembahkan sebuah amal teristimewa, seperti sedekah yang amat ikhlas. Sepertinya tak masuk akal, tetapi amal tersebut ternyata manjadi wasilah bagi datangnya pertolongan Allah.
Hajat kita terhadap dakwah ini, kesulitan dan cobaan yang menimpanya, semestinya lebih dari hajat kita yang lain. Kerisauan, kepedulian dan kebutuhan kita akan dakwah ini, semestinya lebih besar dari kerisauan kita terhadap cobaan terberat yang pernah menimpa kehidupan duniawi kita. Buah kebaikan dakwah ini adalah kebaikan untuk kita sendiri, ia lebih langgeng, bahkan juga akan menjadi kebaikan untuk segenap umat ini.
Untuk dakwah ini, kesulitan dan cobaan yang menimpanya, pernahkah kita terpikir untuk mempersembahkan amal terbaik, agar dakwah ini dimudahkan dan dikuatkan. Misalnya kita mempersembahkan sebuah sedekah terbaik untuk mengharap datangnya pertolongan bagi dakwah ini.
Tak terbatas sedekah saja, semua amal kebajikan dari yang kita mampu, seremeh menyingkirkan duri dari jalan, memberi minum anjing yang kehausan, membantu kesulitan orang lain, memberi tempat duduk orang lanjut, menyeberangkan jalan, menyingkirkan sampah, serta kebajikan apa saja. Sekecil apapun kesempatan untuk kita bisa berbuat baik, manfaatkan sebaik-baiknya, lakukan setulusnya. Agar kebajikan tersebut menjadi batu pijakan bagi datangnya rahmat dan pertolongan-Nya yang lebih besar, bagi dakwah ini.
Saudaraku, apapun kebajikan yang Allah mampukan untuk kita, baiklah kita jadikan wasilah bagi kemudahan dakwah ini dari kesulitan yang menimpanya. Amal-amal yang tak seberapa, apalagi yang terlahir dari kekurangan dan keterbatasan, yang terlahir dari lubuk hati yang paling tulus, kita persembahkan untuk mengharap rahmat-Nya yang tiada tara, untuk kemenangan dakwah yang kita nantikan selama ini.
Saudaraku, baik kalian yang dikaruniai kelapangan untuk beramal maupun yang berada dalam keterbatasan, kalian yang sedang tertimpa kedzaliman dan lemah teraniaya, atau yang sedang menjalani kesulitan dan cobaan hidup, yang sedang berada pada tempat dan waktu yang mustajab, jadikan setiap amal terbaik yang mampu dilakukan sebagai wasilah untuk memohon pertolongan bagi dakwah ini.
Mohonkan pertolongan untuk mereka yang berada di garis depan dakwah ini, mengorbankan jiwa raga dan memiliki keteguhan melebihi kita. Untuk mereka yang sedang menjalani penderitaan dan kedzaliman, terusir, tertimpa peperangan dan berada dalam penindasan. Untuk mereka yang memiliki cita dan azam terhadap dien ini. Agar Allah menguatkan mereka, menjadi penolong bagi kita dan umat ini.
Berharap sirnanya kejahiliyahan, cahaya dinul Islam menjadi terang benderang menyinari segenap penjuru dunia, tegaknya sunah, serta sempurnanya kemuliaan bagi para ghuraba, menjadi pelipur lara bagi mereka yang telah menanggung kesabaran, mengganti kesempitan dengan kelapangan, dengan sepenuhnya kepasrahan. Berharap masa yang penuh fitnah ini sirna, agar kita lebih mudah lagi dalam menjalankan dinul Islam ini.
Untuk terwujudnya suatu kondisi yang kondusif, sehingga lebih banyak lagi saudara kita yang terselamatkan, lebih banyak lagi yang mengenal dien ini. Saudara-saudara kita, teman-teman kita, yang belum mengenal dinul Islam ini, sedang mereka banyak berbuat kebaikan pada kita, mereka yang sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi baik, agar bisa terengkuh dalam kebersamaan dalam dien ini, menikmati keindahan Islam ini bersama, membalas kebaikan mereka, menyempurnakan kebaikan yang telah mereka lakukan dengan dinul Islam ini.
Agar dunia yang penuh dengan kedzhaliman, berganti dengan keadilan dan kedamaian. Ditampakkan mutiara Islam, tersibak fitnah yang menghalanginya selama ini. Menepis kekhawatiran atas fitnah yang dahsyat di akhir zaman ini, keadaan dunia yang melampaui batas, dari mereka yang bermaksud memadamkan cahaya dinul Islam ini, menghalangi manusia dari jalan Allah.
‘Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari pada orang-orang yang berdosa.’ (Yusuf: 110)
***
Ya Allah, jadikan tipu daya dan kedzaliman yang menimpa kami sebagai tambahan pertolongan bagi kami, mendekatkan kami pada apa yang Engkau janjikan dan senantiasa menjadi pelipur lara di antara duka dan kepedihan kami, tegaknya dinul Islam ini pada semua tempat yang ada timur dan baratnya.
Ya Allah, semoga amal yang tak seberapa ini, menjadi pengundang datangnya karunia dan rahmat-Mu yang tiada tara, untuk menutup kekurangan kami, menepis kekhawatiran kami dan menguatkan kelemahan kami. Jadikan kelemahan kami membuat kami lebih bersandar kepada-Mu, dan lebih mengerti akan kesulitan saudara-saudara kami.
Ya Allah, di antara takdir dan fase yang harus kami lalui di jalan dakwah ini, iradah-Mu, rahasia dan hikmahnya, kemenangan dan kekalahannya, kejayaan dan keterpurukannya, tetapkanlah kami dalam kesabaran di dalamnya. Jika Engkau menetapkan kami dalam kekalahan dan keterpurukan dakwah ini, kami yakin tak sedikit pun akan mengurangi kekuasaan-Mu, juga tak sedikit pun mengurangi kemuliaan dakwah ini, ia tetap menjadi simpanan untuk kami kelak. Namun jika Engkau menganugerahkan kemenangan kepada kami sebagaimana yang Engkau janjikan, niscaya akan menjadi karunia yang amat berarti bagi kami.
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”
Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya
Beri Nilai: