Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Duhai Istri, Janganlah Ketergantungan Pada Suami

Duhai Istri, Janganlah Ketergantungan Pada Suami

Ilustrasi. (albislam.com)
Ilustrasi. (albislam.com)

dakwatuna.com – Saya katakan pada para wanita yang sudah berstatus sebagai seorang istri dan ibu. Janganlah ketergantungan dengan suami. Berusahalah dengan kemampuan yang dipunya, kita sebagai wanita harus punya skill, bakat, kemampuan. Dan, kita harus punya aset pribadi. Sebisa mungkin punya harta simpanan yang tidak perlu suami ketahui. Mengapa? Karena kita tidak selamanya berada di sisi suami. Barangkali, suatu saat nanti jika suami lebih dulu tiada… Kita harus siap melanjutkan kehidupan dengan skill, bakat dan kemampuan yang dipunya untuk bisa menghasilkan pundi-pundi keuangan. Kita tidak akan kaget dengan kepergian suami yang mungkin membuat kaki kita jadi ‘pincang’ sebelah. Oleh karenanya, sedari sekarang.. tetaplah berusaha mencari penghasilan dengan cara halal. Berpenghasilan tidak harus jadi wanita karir kok. Menjadi fulltime mother bukan berarti leyeh-leyeh aja di rumah lho. Kita bisa mengembangkan skill, bakat dan kemampuan diri meski hanya dari rumah saja.

Kemandirian seseorang terbentuk dari pola pikir yang positif dan tidak selalu bergantung pada orang lain sekalipun itu suami sendiri. Selalu siap menghadapi semua tantangan dan siap menerima resiko yang mungkin timbul dari sebuah pengambilan keputusan. Karena setiap keputusan tentu mengandung resiko tertentu, tergantung seberapa besar kita meminimalisir resiko tersebut.
Sebagai seorang istri, kita bisa mengembangankan potensi diri, mencari peluang yang bisa menghasilkan uang dengan cara yang baik misalnya saja berjualan online, bekerja part time, membuka warung di rumah, membuka catering, menjadi penjahit dan peluang lainnya. Kita harus buktikan bahwa kita bisa merintis masa depan yang gemilang, dan menata hidup agar menjadi lebih berarti, karena hidup cuma sekali. Betul khan?
Pasalnya.. Saya telah menemukan beberapa istri yang tidak bekerja, tapi tidak juga sebagai ibu rumah tangga. Why? Sebab sehari-hari mereka tidak kerja di kantor, tapi tidak juga bebenah rumah maupun berwirausaha. Lalu mereka ngapain aja? Waktunya dihabiskan dengan arisan, jalan-jalan ke mall, kumpul di rumah teman dan perkara lainnya yang kurang bermanfaat jika dilakukan rutinan. Padahal, mereka itu tidak punya aset, tidak punya investasi.. Karena mereka hanya tahu terima uang dari suaminya. Tapi sampai kapan mereka akan menerima kucuran dana begitu? Siapa yang bisa jamin bahwa karir suaminya akan terus cemerlang dan sukses? Sungguh tidak ada yang  bisa menjaminnya.
Maka dari itu, mulailah dari sekarang jangan ketergantungan dengan suami. Sebisa mungkin berdirilah tegak di kaki sendiri. Sandaran para istri bukan pada suami melainkan hanya pada Allah. Maka kita hanya perlu berusaha untuk tetap bertahan hidup dengan kemampuan yang kita punya, bukan dengan mengandalkan orang lain sekalipun itu suami kita sendiri.

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Fulltime mother yang sedang asyik mengurus seorang putra, senang menulis dan mengembangkan kemampuan diri menjadi seorang pembicara atau moderator acara kemuslimahan. Mengisi kesehariannya dengan mengelola web islami dan usaha Rumah Koleksi Antaradin yang bergerak di bidang fashion islami.

Lihat Juga

Dosa-dosa Yang Harus Dihindari Istri

Figure
Organization