Topic
Home / Berita / Agenda Umat / Seminar Kepemudaan dan Pendidikan Internasional

Seminar Kepemudaan dan Pendidikan Internasional

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
(Dok departemen syiar LDK UKDM UPI)
(Dok departemen syiar LDK UKDM UPI)

dakwatuna.com – Sejarah telah mencatat jutaan peristiwa penting di mana pemuda menunjukkan eksistensinya dalam membangun peradaban. Pada masa penyebaran Islam di zaman para nabi, pemuda merupakan golongan yang pertama kali mempercayai kebenaran Islam dan berani berjuang untuk mempertahankan keyakinannya. Kita mengenal golongan Ashabul Kahf yang diabadikan dalam Surah Al-Kahf sebagai golongan pemuda yang taat dan berani dalam menegakkan syariat Islam. Hal tersebut seperti yang disebutkan dalam firman Allah yang artinya, “Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan  kepada mereka petunjuk.”(Q.s Al-Kahf: 13). Tidak heran jika Hasan Al-Banna mengatakan bahwa, “Pemuda merupakan pilar kebangkitan umat, dalam setiap kebangkitan pemudalah rahasia kekuatannya, pada setiap pemikiran pemudalah panji pengibarnya.

            Namun, semakin derasnya arus globalisasi dan modernisasi yang membawa dampak masuknya berbagai paham kehidupan barat, seperti sekularisme dan hedonisme akhirnya berimbas pada menurunnya eksistensi pemuda saat ini. Pemuda seolah semakin kehilangan taringnya untuk kembali membangun peradaban. Citra pemuda semakin negatif diidentikkannya gaya hidup bebas, kekerasan dan kriminalitas kepada para pemuda. Melihat gejala tersebut, Lembaga Dakwah Kampus Unit Kegiatan Dakwah Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (LDK UKDM UPI) akan mengadakan seminar kepemudaan dan pendidikan internasional dalam rangka membangkitkan kembali eksistensi pemuda. Acara tersebut akan dilaksanakan di lantai 2 Masjid Al-Furqon UPI, jl. Dr. Setiabudi No. 229, Bandung. Waktu pelaksanaan dimulai pukul 16.00-17.30 WIB. Seminar ini akan dibuka untuk umum.

Tema yang diangkat adalah mengenai “Eksistensi Pemuda dalam Membangun Peradaban Dunia.”  Narasumber yang akan berbagi ilmu untuk mendiskusikan makna tema tersebut adalah Syaikh Mohammad Nemer Papia. Beliau merupakan Syaikh dari Palestina yang menjadi pakar kepemudaan dan pendidikan internasional. Penerjemahnya adalah dosen Bahasa Arab UPI, yaitu Dr. H. Mad’Ali, M.A. Melalui seminar ini diharapkan dapat menumbuhkan kembali semangat pemuda untuk memanfaatkan masa mudanya dengan berkarya dan menjauhkan diri dari hal-hal yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Diskusi keilmuan seperti seminar merupakan salah satu cara untuk mengasah pemikiran kritis pemuda sekaligus menjadi pengingat tentang peran dan amanah pemuda yang harus dilaksanakan.

Pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang memegang tongkat estafet generasi terdahulu. Kemajuan dan perbaikan bangsa bahkan dunia sangat ditentukan oleh kualitas pemuda. Masa muda yang penuh semangat dan tenaga yang masih membara harus dimanfaatkan untuk menyongsong masa depan yang telah menanti perubahan. Selain itu, masa muda juga merupakan masa yang harus dipertanggung jawabkan baik dunia maupun akhirat. Hal tersebut seperti dalam riwayat sebuah hadis yang menyatakan bahwa, “Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada hari kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang lima perkara, yaitu umurnya di mana dia habiskan, masa mudanya di mana dia usangkan, hartanya dari mana dia mendapatkannya serta ke mana dia keluarkan, dan  tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya. “ (HR. Tirmidzi).

Mendatangi majelis ilmu merupakan hal yang sangat disukai oleh Allah. Sebagai seorang muslim kita memang diwajibkan untuk menuntut ilmu sebanyak mungkin, di manapun dan kapanpun. Ilmu akan meningkatkan derajat kita di hadapan Allah SWT dan akan membuat kita menjadi orang yang berguna untuk sesama manusia, bangsa dan agama. Selagi masih ada kesempatan, mari kita gunakan waktu, tenaga dan pikiran kita untuk mendatangi majelis ilmu. Agar kelak, semua yang kita lakukan dapat kita pertanggung jawabkan dengan baik. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah Saw bersabda, “Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara, yaitu:

  1. Masa mudamu sebelum datang waktu tuamu
  2. Masa sehatmu sebelum datang waktu sakitmu
  3. Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu
  4. Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu
  5. Masa hidupmu sebelum datang kematianmu

LDK UKDM UPI mengundang saudara-saudara sekalian untuk hadir dalam seminar kepemudaan dan pendidikan internasional tersebut. Semoga Allah memudahkan segala urusan kita dan meringankan langkah kita untuk menghadiri majelis ilmu. Salam ukhuwah dari LDK UKDM UPI.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Mahasiswi S-1 di Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2013. Mengambil pilihan jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Saat ini sedang menempuh studi di tingkat 2. Penulis merupakan anggota DPM Himpunan Mahasiswa Civics Hukum (HMCH), crew bidang marketing di Unit Pers dan Penerbitan HMCH dan staff buletin di Lembaga Dakwah Kampus Unit Kegiatan Dakwah Mahasiswa (LDK UKDM) UPI.

Lihat Juga

Tradisi Ilmu dan Pendidikan antara Islam dan Barat

Figure
Organization