dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Kairo. Ketua ikatan ulama Muslim sedunia (IUMS), Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi, mengritik keras putusan pengadilan kudeta di Mesir yang memvonis Presiden Mursi dan lainnya dengan 20 tahun penjara. Seperti dilansir Egypt Window, Rabu (22/4/2015) hari ini.
Syaikh Al-Qaradhawi mengatakan, “Muhammad Mursi adalah presiden Mesir pertama yang dipilih dengan sangat demokratis di Mesir. Mursi adalah presiden yang telah mengusahakan agar Mesir memproduksi sendiri pangan, obat, dan senjatanya sendiri. Adapun orang-orang yang menjual Mesir kepada musuhnya malah mendapatkan kebebasan dan menikmati hasil jualannya.”
Syaikh Al-Qaradhawi melanjutkan, “Dr. Mursi divonis 20 tahun penjara. Kasus yang dihadapinya adalah peristiwa istana Al-Ittihadiyah. Dalam peristiwa itu, korban yang jatuh adalah 8 orang Ikhwanul Muslimin. Mereka menjadi korban meninggal saat menjaga istana dari serangan para demonstran yang rusuh dan ingin merusak istana. Para polisi dan polisi militer pergi membiarkan istana tanpa penjagaan.”
Menurut Syaikh Al-Qaradhawi, 8 orang Ikhwanul Muslimin menjadi korban, dan hanya 2 korban yang bukan berasal dari jamaah ini. Namun demikian, tidak ada persidangan untuk mengadili orang-orang yang membunuh 8 orang tersebut. Mereka, masih menurut Syaikh, masih dengan bebas melanjutkan aksi penindasan dan pembunuhannya terhadap para penentang kudeta militer.
Kepada Presiden Mursi, Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi berpesan, “Aku masih teringat perkataanmu bahwa untuk memerdekakan Mesir harganya adalah darah dan nyawamu. Engkau sudah siap mengorbankan nyawa dan darahmu demi agama, tanah air dan rakyatmu. Semoga Allah Taala meridhaimu, dan memenangkan Islam.” (msa/dakwatuna)
Sumber: Egypt Window
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang M Sofwan
