Topic
Home / Narasi Islam / Sosial / Antara Kelebihan dan Kepantasan

Antara Kelebihan dan Kepantasan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (helenfrost.com.au)
Ilustrasi. (helenfrost.com.au)

dakwatuna.com – Kelebihan adalah sesuatu yang luar biasa yang melampaui hal yang biasanya, kepantasan adalah segala sesuatu yang sesuai dengan kaidah ilahiyah dan kaidah alamiah. Umumnya semua kelebihan ada tingkat kepantasan di dalam diri orang-orang yang telah mencapainya. Mereka memiliki tingkat kepantasan itu dalam kelas yang berbeda, sesuai dengan tingkat kemajuan dan kelebihannya. Semua orang ingin memiliki kelebihan, namun kelebihan hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu saja yang telah memenuhi syarat kepantasannya. kelebihan adalah milik minoritas di dalam masyarakat, sementara kepantasan adalah milik mayoritas orang-orang. Untuk mencapai dan mendapatkan kelebihan tersebut, setidaknya ada empat jenis kepantasan:

  1. Spekulasi kepantasan

Tindakan yang bersifat untung-untungan, tidak di rencana tapi yakin dan mengharap hasilnya, dugaan yang tidak berdasarkan kenyataan. Kelebihan akan sulit diperoleh dengan cara spekulasi kepantasan, dengan melakukan sedikit tindakan mengharapkan hasil yang besar, dan berharap mendapatkan keajaiban, laksana mimpi kejatuhan bintang.

  1. Sekadarnya kepantasan

Sekadarnya kepantasan adalah tindakan yang dilakukan sekadarnya, atau kualitas dan tindakan yang dilakukan untuk mengharapkan dihormati dan dirayakan. Tindakan yang dilakukan atas dasar dorongan akan sanjungan dan pujian. Sekadarnya kepantasan akan sulit bertahan, konsisten dengan kelebihan, ia mudah kecewa jika tidak ada yang menyanjung atau terbentur dengan masalah.

  1. Mayoritas kepantasan

Mayoritas kepantasan adalah suatu tindakan yang sudah biasa dilakukan manusia pada umumnya, seperti jika kita lapar maka kita makan, jika haus kita minum dan seterusnya. Nilai atau karakter yang sudah lazim di masyarakat, ia akan memiliki standar kepunyaan yang sama dengan kebanyakan orang. Sehingga mayoritas kepantasan akan sulit meraih kelebihan. Karena ia masih tidak mau bergeser dari zona nyaman. Don’t expect different results if you’re still doing the same thing. (Jangan mengharapkan hasil yang berbeda jika masih melakukan hal yang sama).

  1. Totalitas kepantasan

Tidak pernah ada kerugian bagi orang yang totalitas dan bersungguh-sungguh dalam tindakannya, karena meskipun gagal dari usaha yang dilakukan pasti ada kebanggaan tersendiri, ia tidak membutuhkan sensibilitas umum ataupun prestise. Baginya tidak ada kata gagal sebenarnya, yang ada hanyalah terlalu cepat menyerah. Setiap apa yang diimpikan akan terwujud, hanya saja kapan terwujudnya adalah soal waktu, dan itu ditentukan oleh seberapa besar kita berusaha. Totalitas kepantasan akan menghasilkan kelebihan yang sempurna, sehingga Allah, Rasulnya dan orang-orang yang beriman memberi penghormatan besar kepadanya. “Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu.” (At-Taubah : 105).

Burungpun terbang pagi-pagi untuk mencari makan, karena kalau dia terbangnya kesiangan, makanannya sudah habis. Semua kelebihan memiliki standar kepantasannya, dan Allah akan memberikan kelebihan kepada kita setelah kita memenuhi syarat-syarat kepantasannya, sesuai dengan tingkatannya.

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya (memikulnya), dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. ”(An Nisaa : 58)

Wallahu A’lam bishshawab.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Pengajar.

Lihat Juga

Aku tak Pantas

Figure
Organization