dakwatuna.com – Kairo. Anak Presiden Mursi, Usamah Mursi, membeberkan isi perbincangan antara ayahnya dengan koordinator hubungan luar negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, di kota Alexandria Juli tahun 2013 yang silam.
Melalui sambungan telepon dengan stasiun televisi ElSharq, Senin (20/4/2015) kemarin, setelah digulingkan melalui kudeta militer 3 Juli 2013, Presiden Mursi ditahan di pangkalan militer di kota Alexandria. Saat itu, koordinator hubungan luar negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, menemui Presiden Mursi.
Ashton berkata kepada Presiden Mursi, “Aku ingin Anda menjadi bagian dari penyelesaian masalah, bukan bagian dari masalah.”
Presiden Mursi menjawab, “Aku akan memberikan segalanya untuk Mesir. Jika perbincangan ini aku lakukan dengan rakyat Mesir, maka aku akan berikan segala alternatif penyelesaian masalah yang mengikutsertakan seluruh elemen bangsa.”
Presiden Mursi juga menuntut dilakukannya hukuman qisas kepada semua orang yang terlibat dalam pembunuhan para demonstran di Bundaran Rabiah Adawiyah. “Qisas adalah cara yang paling tepat untuk memuliakan para korban.” (msa/dakwatuna)
Sumber: islammemo
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai: