dakwatuna.com – Bandung. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyatakan berdasarkan hasil sementara peserta UN SMA/SMK dan sederajat di Daerah Istimewa Yogyakarta tidak perlu melakukan Ujian Nasional (UN) 2015 ulang.
“Kalau lihat hasil sementara, Yogyakarta tidak diulang. Kalau Aceh belum tahu karena pemindaian belum selesai,” kata Anies Baswedan usai menyampaikan Orasi Kebudayaan Konferensi Asia Afrika, di Gedung Indonesia Menggugat Bandung, Sabtu (18/4/2015) seperti dikutip dari okezone.com
Dikatakan dia, selama ini sekolah-sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta masuk dalam wilayah yang nilai integritas kejujurannya tinggi yakni mencapai 97.
“Artinya hanya tiga persen yang dicurigai ada pola kecurangan, sementara di tempat lain sedikit sekali di atas 90. Makanya, ini ujian bagi anak-anak di Yogyakarta, sama seperti ujian orang tua melarang ponografi kepada anaknya tapi si anak punya akses internet,” kata dia.
Lebih lanjut ia menuturkan, jika dilihat dari hasil sementara peserta UN SMA di Yogyakarta “lolos ujian” dalam artian mereka tahu ada bocoran kunci jawaban soal UN namun tidak menggunakannya.
Pihaknya menambahkan, dari 30 file atau paket soal UN yang bocor di internet itu untuk bidang IPA SMA dipakai untuk DI Aceh dan DI Yogyakarta. Namun materi soalnya sama dengan di Yogyakarta cuma yang bocor ke internet ialah soal untuk ke Aceh.
Sebelumnya diberitakan bahwa adanya indikasi kebocoran soal UN mengakibatkan ujian nasional di dua daerah, yakni Nanggroe Aceh Darussalam dan Yogyakarta, terancam diulang. (baca: Akibat Kebocoran Soal, UN di Aceh dan Yogyakarta Terancam Diulang).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, hal itu dilakukan jika ribuan siswa di daerah tersebut terbukti menggunakan soal ujian nasional yang bocor di internet. (sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai: