Topic
Home / Berita / Nasional / Dua Peran Besar Tjokroaminoto dalam Sejarah Indonesia

Dua Peran Besar Tjokroaminoto dalam Sejarah Indonesia

Presiden PKS, Anis Matta sesaat sebelum nobar film HOS Tjokroaminoto di Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (17/4) malam. (dudi iskandar)
Presiden PKS, Anis Matta sesaat sebelum nobar film HOS Tjokroaminoto di Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (17/4) malam. (dudi iskandar)

dakwatuna.com – Jakarta. Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengatakan Haji Oemar Said Tjokroaminoto memiliki dua peran besar dalam sejarah Indonesia. Pertama, kata Anis yaitu sebagai guru bangsa. “Beliaulah yang menyatukan antara ide nasionalisme dan keislaman. Bahkan sebelum Indonesia lahir sebagai sebuah bangsa, dan ide tentang kebangsaan digarap oleh beliau,” kata Anis sesaat sebelum nonton bareng film Guru Bangsa Tjokroaminoto di Plaza Senayan, Jakarta (16/4).

Anis melanjutkan, Tjokroaminoto menjadi guru bangsa karena di rumahnyalah lahir para pemimpin bangsa. “Beliau sebagai guru bangsa karena semua pemimpin bangsa yang sesudahnya itu lahir dari rumah beliau,” ujar Anis.

Kedua, lanjut Anis, peran terbesar Tjokroaminoto adalah mengonsolidasikan elit baru. “Seperti yang kita tahu sejarah di Indonesia, elit-elit baru Indonesia itu biasanya datang dari kaum terpelajar. Biasanya juga dibayang-bayangi oleh para pedagang pribumi. Nah, elit-elit baru Indonesia yang muncul dari dunia pendidikan ini kemudian dikonsolidasi oleh Pak Tjokroaminoto dalam satu ide tentang Indonesia, sebuah bangsa baru, sebuah negara baru,” papar Anis.

Menurutnya, bahwa semua hal-hal besar yang dilakukan sebagai bangsa terjadi pada saat elit-elit Indonesia sedang terkonsolidasi dengan baik. “Sewaktu elit terkonsolidasi dengan baik pada zaman Pak Tjokroaminoto, lahirlah pemimpin-pemimpin baru yang kemudian membawa Indonesia merdeka. Sementara, waktu kaum elit terkonsolidasi pada era Soekarno, kita berhasil mempertahankan kemerdekaan kita. Sewaktu kaum elit terkonsolidasi pada zaman orde baru, lahir sebuah negara moderen yang kuat,” tutur Anis.

Maka yang perlu dipelajari dari film Guru Bangsa Tjokroaminoto, kata Anis, adalah 16 tahun berjalannya demokrasi justru elit-elit Indonesia terfragmentasi sangat luas. “Para elit terpecah-pecah sangat luas. Karena itu, siapapun yang memimpin, menjadi tantangan pertamanya adalah menyatukan para elit-elit Indonesia, mengonsolidasi para elit Indonesia, saya kira itu pelajaran yang sangat penting,” pungkas Anis. (abr/dakwatuna)

Redaktur: Abdul Rohim

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang suami dan ayah

Lihat Juga

Ada Dakwah di Dalam Film End Game?

Figure
Organization