Topic
Home / Pemuda / Mimbar Kampus / 4 Kunci Sukses Mahasiswa Menjadi Pemimpin

4 Kunci Sukses Mahasiswa Menjadi Pemimpin

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (liputan6.com)
Ilustrasi. (liputan6.com)

dakwatuna.com – Di zaman globalisasi ini semakin banyak tumbuh pemikiran-pemikiran yang bersifat sempit, praktis dan individualis dalam menyikapi sebuah kehidupan. Hal itu pula yang telah menjangkit sebagian besar kaum terdidik negeri ini terutama Mahasiswa, di mana sebagian besar paradigma yang berkembang merujuk pada pandangan bahwa mahasiswa yang sukses itu adalah mereka yang pintar di kampus, cepat lulus dan cepat mendapat pekerjaan untuk mendapatkan kepuasan materi. Hal itu terus berulang didalam regenerasi dunia mahasiswa, di mana kehidupan hanya diartikan sebagai upaya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Padahal sejatinya bukan itu yang dimaksud sebagai sebuah kesuksesan dalam hidup melainkan sesuai sabda Rasullullah bahwa manusia terbaik adalah yang mampu memberikan manfaat bagi orang lain.

Apabila dikelompokkan, Mahasiswa di zaman ini terbagi menjadi 4 kelompok besar di antaranya:

Golongan 1 yaitu mereka yang memiliki nilai akademik di atas rata-rata atau pintar. Kecenderungan mereka adalah memiliki nilai yang baik (IPK Cumlaude), mampu lulus cepat serta cepat mendapatkan pekerjaan. Namun kelemahan dari golongan ini adalah seringnya kita temui di antara mereka yang individualis, egois dan merasa eksklusif dibandingkan yang lain. Sehingga jarang di antara mereka memiliki banyak kawan atau sahabat. Golongan ini hanya didominasi sekitar 10% mahasiswa.

Golongan 2 yaitu mereka yang abu-abu atau “asal kuliah”. Kecenderungan mereka adalah anak-anak yang lahir dari keluarga mampu, suka bersenang-senang, mewah dan hedon. Dalam akademik mereka tidak terlalu baik bahkan bisa dibilang rendah, terlambat lulus dan sulit mencari pekerjaan. Golongan ini biasanya memiliki kumpulan atau komunitas tertentu dan didominasi hampir 60-70% mahasiswa.

Golongan 3 yaitu mereka yang fifty-fifty atau setengah-setengah di mana sebagian besar dari mereka mengikuti arus animo masyarakat. Mereka cenderung aktif berorganisasi, memiliki banyak relasi dan teman. Begitu pula di bidang akademik mereka juga tidak terlalu buruk dan lulus cenderung tepat waktu. Golongan ini didominasi hanya sekitar 10-15% mahasiswa.

Golongan 4 atau yang biasa disebut sebagai aktivis tulen, di mana mereka cenderung sangat idealis, memiliki banyak teman sekaligus lawan, pandai berorganisasi dan lebih suka memikirkan orang lain daripada diri sendiri. Bahkan golongan ini cenderung tidak ingin mencari kerja melainkan berwirausaha karena hal tersebut membuatnya tidak bebas atau tidak bisa menegakkan idealisme mereka. Golongan ini hanya berkisar 10%.

Apabila dilihat dari kecenderungan karir dari keempat Golongan tersebut, yang umumnya ditemukan lebih cepat sukses adalah golongan 1 di mana dengan kecerdasan, mereka mampu diterima sebagai pegawai di perusahaan-perusahaan besar. Namun kecenderungan laju perkembangan karir mereka adalah lambat.

Di sisi lain dapat kita bedakan dengan golongan 4 yang cenderung cukup lama mendapatkan kerja atau bahkan penghasilan karena sebagian besar mereka memilih untuk menjadi seorang pebisnis. Kemudian terjun ke dunia sosial atau politik. Di mana sebagai seorang pebisnis akan dibutuhkan waktu untuk merintis dari awal dan memakan waktu cukup lama, namun apabila golongan tersebut telah mulai memahami pasar yang ada maka karirnya akan jauh melampaui golongan 1 yang hanya sebagai seorang pegawai. Golongan 4 tersebut sering ditemui sebagai seorang pemimpin yang sukses.

Pemimpin bukan mereka yang mengikuti animo masyarakat namun mereka justru yang merubah animo atau tren yang ada pada masyrakat. Namun yang terjadi di zaman ini cenderung salah kaprah, mahasiswa yang dulunya mengaku sebagai aktivis justru banyak kita temui ketika menjadi pemimpin idealisme mereka hilang atau bahkan terjerat perkara-perkara korupsi. Hal ini di antaranya disebabkan oleh tidak adanya kemandirian secara finansial, di mana banyak di antara mereka hidup atau mencari penghasilan dari posisinya sebagai pemimpin bukan menghidupi posisinya sebagai pemimpin.

Kesuksesan finansial sangat berpengaruh terhadap idealisme seorang pemimpin, di mana bagi pemimpin yang takut kehilangan jabatan atau pegawai yang takut kehilangan pekerjaan cenderung dalam pengambilan kebijakannya dalam hidup sangat bergantung pada faktor-faktor di sekitarnya yang mengancam terutama finansial sehingga pada akhirnya mereka takut untuk menegakkan kebenaran bahkan terlibat pula dalam kasus-kasus pidana seperti, suap dan korupsi.

Kunci sukses Mahasiswa terbagi ke dalam 4 bagian yaitu Prestasi, Silaturahmi, Spesialisasi, dan Karakter.

  • Seorang Mahasiswa yang sukses haruslah memiliki sebuah prestasi di bidang tertentu untuk memberikan mereka efek percaya diri yang tinggi bahwa mereka pernah menjadi yang terbaik di suatu bidang.
  • Seorang Mahasiswa yang sukses haruslah memiliki banyak relasi, karena bisa jadi peluang-peluang kesuksesan muncul dari orang-orang di sekitar kita
  • Seorang Mahasiswa yang sukses cenderung memiliki spesialisasi tersendiri atau expert dalam suatu bidang. Bukan orang yang hanya menguasai sesuatu dengan setengah-setengah.
  • Karakter adalah modal dasar yang harus tumbuh dalam diri seorang Mahasiswa yang sukses, agar dalam proses menuju kesuksesannya dicapai dengan cara-cara yang benar.

Kesuksesan dapat diperoleh apabila seseorang memiliki salah satu dari keempat poin tersebut, namun apabila seseorang ingin menjadi seorang Pemimpin, mereka haruslah memiliki ke 4 poin tersebut sekaligus mandiri secara finansial.

 

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Dirjen Energi Kementrian Energi dan Maritim BEM ITS Kepala Departemen Syiar Lembaga Dakwah Ashabul Kahfi Penerima Beasiswa PPSDMS Nurul Fikri Penerima Beasiswa Sampoerna Foundation Medali Perak PIMNAS 27 Delegasi Make a Different Forum di Hongkong Delegasi Round Table Discussion di Asean University Youth Summit Malaysia Juara 2 Pidato Nasional Pembaca Puisi Terbaik Nasional

Lihat Juga

Meraih Kesuksesan Dengan Kejujuran (Refleksi Nilai Kehidupan)

Figure
Organization