dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Aden. Serangan udara besar-besaran yang dilakukan pasukan koalisi Arab pimpinan Saudi berhasil memaksa pasukan pemberontak Syiah Hutsi untuk kembali kepada pertahanan perang lama mereka, yaitu gua.
Serangan yang tidak terduga, mulai tiga pekan lalu, benar-benar menekan pemimpin Syiah Hutsi, Abdul Malik Al-Hutsi, beserta pimpinan lainnya. Saat ini mereka mengalami histeris ketakutan yang belum pernah mereka alami sebelumnya.
Apalagi setelah pasukan koalisi berhasil menemukan gudang-gudang persenjataan milik pemberontak, mendapatkan informasi intelijen lengkap tentang keberadaan Abdul Malik dan pasukannya. Abdul Malik tidak lagi seperti sebelumnya, tampil di media dengan gagah berani. Mereka kini bersembunyi di gua-gua.
Sumber informasi di militer Yaman menyebutkan, Syiah Hutsi mendapatkan dana bantuan dari Iran. Mereka juga mendapatkannya dari hasil merampas di dalam negeri. Dana-dana itulah yang digunakan selain untuk membuat kekacauan di Yaman, juga untuk membangun gua-gua dan terowongan di Saada, Amran, dan wilayah-wilayah lainnya.
Sejarah pembuatan gua dan terowongan dimulai saat kelompok Syiah Hutsi muncul ke publik belasan tahun yang lalu. Gua dan terowongan adalah strategi yang digunakan Iran kuno. Strategi inilah yang memang dirasa sangat cocok dengan kondisi alam di Yaman yang mempunyai banyak gunung, dan kondisi masyarakat yang sebagian masih berbudaya badui.
Dari dulu militer pemerintah Yaman telah memerangi Syiah Hutsi, tapi ternyata mereka gagal ditumpas, karena berlindung di gua-gua tersebut. Apakah penumpasan mereka saat ini akan berakhir sama? (msa/dakwatuna)
Sumber: Huna Aden
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang M Sofwan
