Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Inilah Perancang Kudeta Militer Syiah Hutsi di Yaman (Bagian 1)

Inilah Perancang Kudeta Militer Syiah Hutsi di Yaman (Bagian 1)

Yahya Badrudin Al-Hutsi. (mandabpress.com)
Yahya Badrudin Al-Hutsi. (mandabpress.com)

dakwatuna.com – Aden. Begitu terjadi operasi ‘Badai Ketegasan’ oleh pasukan koalisi Arab pimpinan Saudi tiga pekan yang lalu, hampir semua pimpinan politik, lapangan dan militer Syiah Hutsi menghilang dari peredaran. Namun yang menjadi pembicaraan luas di Yaman adalah menghilangnya kakak pemimpin Syiah Hutsi, Yahya Badrudin Al-Hutsi.

Menghilangnya Yahya bertepatan dengan gagalnya pembentukan dewan kepresidenan dan dimulainya serangan ke Syiah Hutsi. Yahya diyakini banyak kalangan sebagai perancang kudeta militer Syiah Hutsi di Yaman. Semua dirancangnya dari Barat dengan cover sebagai seorang pemegang suaka politik.

Yahya adalah salah seorang pemimpin Syiah Hutsi, penanggung jawab sayap politik, mantan anggota legislatif hingga tahun 2004. Pria kelahiran 1961 ini adalah saudara tertua pemimpin Syiah Hutsi Abdul Malik Al-Hutsi. Selama beberapa tahun menjadi pemegang suaka politik di Jerman, kemudian kembali ke Yaman pada bulan Juli 2013 yang lalu.

Yahya pergi ke beberapa negara Eropa, hingga akhirnya mendapatkan suaka politik dari Jerman pada tahun 2006. Tinggal selama lebih dari dua tahun di Berlin. Kondisinya sama dengan kebanyakan pengungsi di Eropa, hingga akhirnya tinggal di sebuah apartemen sederhana.

Selama terjadi perang di Saada (2004-2010), Yahya selalu mendapatkan dukungan dan bantuan dari beberapa pemerintah, terutama Iran dan Irak. Yahya juga sempat berkunjung atas undangan beberapa negara mewakili kelompok Syiah Hutsi hingga tahun 2012.

Antara tahun 2011-2012, Yahya berkunjung ke Irak sebanyak dua kali. Bertemu dengan beberapa pemimpin Syiah dan politik Irak loyalis Iran. Pertemuan-pertemuan itu bertujuan mendapatkan dukungan Iran untuk Syiah Hutsi.

Salah seorang rekan dekatnya di Berlin menuturkan, kondisi keuangan Yahya berubah drastis setelah berkunjung ke luar negeri. Yahya pindah ke kota Bonn, membeli sebuah rumah mewah, membeli tanah pertanian, mobol Mercedes terbaru dengan nomor polisi unik. (msa/dakwatuna/mandabpress)

 

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Duduk Berdampingan dengan Menlu Yaman, Netanyahu: Kami Ukir Sejarah

Figure
Organization