Topic
Home / Berita / Profil / Ustadz Ma’mur yang Saya Kenal

Ustadz Ma’mur yang Saya Kenal

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ma'mur Hasanuddin. (ist)
Ma’mur Hasanuddin. (ist)

Tokoh Yang Tawadhu’

dakwatuna.com – Waktu itu seingat saya sekitar tahun 95-an, dan saat itu saya belum lagi menikah, saya pertama kali mengenal beliau saat mengisi Daurah di pemuda PUI di Bandung kalau tak salah..

Saat itu hari terakhir penutupan Daurah, saya, kang Aher (sekarang gubernur Jabar) dan beberapa asatidzat berjumpa dengan seorang yang ramah dan rendah hati, saya berbincang lama dengan beliau sekedar ta’aruf, karena saya pikir beliau salah satu peserta yang terlambat, maklum pesertanya para tokoh dan beberapa ustadz dan kyai muda..

Ternyata saat sambutan penutupan beliau ke depan dan memberikan sambutan, sayapun kaget dan bertanya pada para nara sumber yang lain siapa beliau? Lalu saya dijawab beliau adalah Ustadz Ma’mur Hasanuddin salah seorang ulama Jabar dan sekaligus sponsor seluruh acara Daurah ini. Sayapun kaget dan terkesan..

Pendek cerita, selesai acara tibalah saat pulang, setelah menyalami semua orang dengan ramah beliaupun bergegas ke mobilnya, ternyata saat itu sopir beliau sedang menyantap makan siang nasi bungkus di dalam mobil, tanpa menunggu lagi dan tanpa ragu beliau langsung masuk mobil dan sopirnya pindah duduk di belakang (di kursi penumpang) dan beliau sendiri yang menyupiri mobil tsb, masya ALLAAH tidak ada batas antara majikan dan sopir, sungguh keteladanan dalam sifat rendah hati yang mengagumkan..

Moderat Dalam Fiqh

Kesan kedua saya dengan beliau adalah kebijakan dan keluasan wawasan beliau dalam fiqih. Seperti diketahui beliau dibesarkan dalam pesantren Persatuan Islam (PERSIS) Bandung, dan kemudian melanjutkan studi di Universitas Madinah dan mendapat gelar master di sana. Berbeda dengan saya yang berlatar-belakang pesantren NU sejak kecil..

Tentunya saya mulai berinteraksi dengan beliau yaitu dulu saat masih di PKS, saya -yang berlatar belakang NU totok ini- beranggapan dalam pandangan fiqih nampaknya beliau akan cenderung strict dan keras -sebagaimana latar belakang beliau- tetapi yang saya temukan justru sebaliknya, dalam beberapa hal yang merupakan titik-titik ikhtilaf (perbedaan pendapat) ulama Ustadz Ma’mur ALLAAHu yarham sangat moderat dan berpikiran terbuka (open mind), saat shalat subuh beliau selalu meminta saya menjadi Imam, karena memang beliau sangat tawadhu’, walaupun beliau tahu saya membaca qunut subuh, sehingga kami kemudian bukan hanya saling mengenal melainkan juga bersahabat dekat..

Selalu Paling Awal Dalam Membantu

Kalau soal membantu maka beliau adalah salah satu di antara yang terdepan. Ustadz Ma’mur ALLAAHu yarham bukan hanya seorang yang Sholihun fii nafsih (baik dalam kehidupan pribadinya), melainkan juga teladan dalam takaful (saling menanggung) dan itsar (mendahulukan orang lain dibanding dirinya sendiri)..

Saya ingat beberapa kali beliau menjenguk saya saat saya dirawat di RS (karena saya beberapa kali dirawat), maka beliau selalu menjadi orang yang paling dahulu menjenguk. Bahkan saat saya pasca operasi usus buntu, saat awal saya tinggal di Bogor – di tengah kesibukannya saat itu sebagai ketua DPW PKS Jabar- beliaulah yang paling pertama menjenguk saya, dibanding tetangga saya sendiri, jika ingat itu air mata saya berlinang mengingatnya..

Demikian pula saat masih sama-sama diamanahi menjadi anggota DPR RI, saat saya dirawat pastilah beliau menyempatkan diri menjenguk walau di tengah kesibukan beliau yang padat dan waktu itu beliau sudah mengidap kanker hati yang dideritanya. Dan belakangan saya tahu, ternyata kebiasaan itu bukan hanya pada saya, setelah saya cek ternyata demikianlah sifat beliau kepada siapa saja, Ustadz Ma’mur ALLAAHu yarham adalah orang yang paling benci jika dipuji, paling belakang jika duduk dalam suatu acara, paling terakhir bicara jika dalam rapat-rapat dengar pendapat, tetapi selalu paling depan membantu orang lain saat tidak ada yang tahu..

RahimaLLAAHu ustadz Ma’mur, selamat jalan ustadz, saya bersaksi bahwa Antum adalah min ahlil khair, semoga Antum dikumpulkan bersama para muqarrabin dan semoga kami bisa meniru kebaikan-kebaikan Antum, Aamiin ya RABB..

Al-Fatihah…

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ ﴿١﴾ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿٢﴾ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ ﴿٣﴾ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ ﴿٤﴾ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ﴿٥﴾ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ ﴿٦﴾ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ ﴿٧﴾

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Tokoh Nasional, Da'i Nasional dan Internasional, serta Tokoh NU Nasional.

Lihat Juga

Wartawan Olahraga Sebut Dakwah Ustadz Abdul Somad Beringas, FORJIM: Jangan Melampaui Batas!

Figure
Organization