Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Rahasia Syukur Ala Aa’ Gym

Rahasia Syukur Ala Aa’ Gym

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid KH Abdullah Gymnastiar.  (liputan6.com)
Pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid KH Abdullah Gymnastiar. (liputan6.com)

dakwatuna.com – “Kalau hidup penuh syukur, semuanya jadi enak” itulah kata-kata yang berulang kali diucapkan Aa Gym pada Minggu, 29/03/2015. Ya, berlokasi di Taman Surya Balai kota Surabaya telah diadakan sebuah acara Tabligh Akbar dengan mendatangkan tokoh ulama yang pernah bersinar beberapa tahun silam yaitu KH Abdullah Gymnastiar dimana beliau sekaligus mendedikasikan hidupnya sebagai pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung. Acara tersebut dihadiri lebih dari 1000 orang dari berbagai lapisan masyarakat dan 11 komunitas di kota Surabaya.

Dalam rangka ulang tahun Lembaga Amil Zakat Yayasan Dana Sosial Al Falah YDSF ke 28, acara dibuka oleh penyampaian sambutan Ketua YDSF yaitu Bapak Abdulkadir Baraja. Dalam sambutan singkatnya beliau menyampaikan tentang pentingnya untuk menjaga ukhuwah di antara lembaga berbasis Islam di Indonesia karena banyak kita lihat di zaman ini, maraknya perselisihan di antara umat Islam. Bukan untuk saling mensupport pada kebaikan namun bersaing tentang siapa yang di depan atau siapa yang dianggap lebih berhasil dibandingkan yang lain. Beliau berharap ke depan semua lembaga yang berbasis Islam bisa bersatu, bahu membahu menuju satu tujuan yaitu kejayaan Islam di segala aspek kehidupan.

Tak lama berselang ibu walikota Surabaya Ibu Risma pun turut hadir untuk memberikan sedikit sambutan. Beliau menyampaikan tentang keadaan masyarakat Surabaya yang masih memprihatinkan. Terutama di kalangan anak-anak dan remaja, di mana banyak sekali dijumpai berbagai bentuk kenakalan remaja yang luput dari pengawasan orang tua, dan hal itu bersumber dari lingkungan sekitar mereka.

Usai sambutan, Aa Gym pun memulai tausiyahnya. Sebagai pembuka beliau langsung mengawalinya dengan doa dan mengajak semua peserta Tabligh Akbar untuk mendoakan ibu Risma agar dilancarkan dalam karir kepemimpinannya dan dijauhkan dari kebanggaan diri atas semua prestasi yang telah beliau capai. Sedikit menanggapi sambutan kedua narasumber tadi, beliau membenarkan apa yang beliau berdua sampaikan yaitu kunci dari kesuksesan persatuan dan kepedulian umat adalah pribadi yang PPBB (Peka, Peduli, Berbuat, Berjuang) di mana berjuang lebih tinggi derajatnya dari sekedar berbuat, namun perbuatan takkan muncul tanpa adanya kepedulian serta kepedulian tidak akan ada tanpa ada perasaan peka terhadap lingkungan sekitar.

Seperti biasa, Aa Gym selalu menyampaikan tausiyah dengan santai dan menarik. Tak lupa di setiap penyampaiannya beliau mengajak para peserta turut membenarkan apa yang beliau sampaikan, sambil diselingi sedikit lelucon dan contoh-contoh ringan di kehidupan sehari-hari. Di antara yang beliau sampaikan bahwa rezeki itu sudah diatur oleh Allah, anak, istri, suami dan harta itu semua adalah karunia untuk mendekatkan diri pada Allah maka hendaknya kita bersyukur. Mengambil pelajaran dari seekor Cicak bahwa makanan dari cicak adalah nyamuk, nyamuk memiliki sayap dan lincah sedang cicak tidak. Namun apa yang kita lihat bahwa cicak tidak pernah stress karena tidak mendapatkan makan sebab sang cicak percaya bahwa rezeki ada di tangan Allah. Banyak diantara kita ragu tentang rezekinya sehingga kita sering menjumpai kecurangan, pencurian dan korupsi di berbagai tempat. Hal itu karena manusia kurang syukur dan kurang cerdas dalam menjemput rezeki.

Kunci syukur Ala Aa Gym: Pertama, Hati yang senantiasa syukur. Kita hendaknya menghindari dengki dan mengharap-harap dari manusia, sebab pikiran yang selalu mengharapkan pujian, penghargaan atau perilaku baik dari orang lain akan rentan menyakitkan hati dan membuat kita tidak bersyukur apabila apa yang kita lakukan tidak sejalan dengan apa yang kita harapkan. Jangan pernah berpikir bahwa kita lebih di antara yang lain karena baiknya kita tidak lebih karena Allah sedang menutup aib dan keburukan kita. Cukuplah percaya bahwa Allah senantiasa melihat kita. Kedua, Lisan yang selalu syukur sehingga kita terhindar dari menghujat Allah dan berkata yang sia-sia. Ketiga, Berpikir positif terhadap semua hal yang menimpa kita. Apabila kita kehilangan atau kekurangan sesuatu selalu alihkan pikiran kita tentang apa yang sudah Allah beri dan melihat hal positif apa yang masih melekat pada diri kita. Keempat, Selalu mengingat kebaikan orang lain. Dengan menyibukkan diri pada mengingat kebaikan orang lain, kita tidak sempat untuk menyesali perbuatan buruk orang lain terhadap kita karena sejatinya bisa jadi orang tersebut sering membantu mendekatkan kita pada Allah. Kelima, Manfaatkan kesempatan yang ada untuk mendekatkan diri pada Allah. Selagi Allah masih memberi kita kesehatan, harta, keluarga dan banyak hal lainnya hendaknya kita bersyukur dengan cara memanfaatkan karunia tersebut untuk selalu beribadah pada Allah.

Semoga kita senantiasa dijadikan oleh Allah menjadi pribadi yang penuh syukur, bermanfaat dan diridhai-Nya. (usb/dakwatuna)

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Dirjen Energi Kementrian Energi dan Maritim BEM ITS Kepala Departemen Syiar Lembaga Dakwah Ashabul Kahfi Penerima Beasiswa PPSDMS Nurul Fikri Penerima Beasiswa Sampoerna Foundation Medali Perak PIMNAS 27 Delegasi Make a Different Forum di Hongkong Delegasi Round Table Discussion di Asean University Youth Summit Malaysia Juara 2 Pidato Nasional Pembaca Puisi Terbaik Nasional

Lihat Juga

PKS Peringati Maulid Nabi Muhammad di Jakarta Islamic Centre

Figure
Organization