dakwatuna.com – Aden. Presiden Yaman, Abd Rabbuh Manusr Hadi, Senin (23/3/2015) kemarin, mengatakan bahwa Syiah Hutsi memaksakan ajaran Syiah Imam Dua Belasnya dengan kekuatan senjata. Dalam melakukannya, Hutsi berkoordinasi dengan Iran.
Dalam pertemuannya dengan kepala-kepala suku Sunni di istana kepresiden di kota Aden, Hadi mengatakan bahwa ada koordinasi antara Syiah Hutsi dan Iran untuk memaksakan ajaran Syiah di Yaman. Dari awal, Hutsi sudah berkomitmen kepada Iran untuk menggagalkan dialog nasional yang berusaha mempersatukan Yaman pasca jatuhnya Presiden Ali Abdullah Saleh.
Lebih lanjut, Presiden Hadi mengatakan, “25 juta rakyat Yaman tidak akan menerima cara-cara yang dilakukan Syiah Hutsi. Apalagi mereka selalu meneriakkan slogan-slogan kematian untuk pihak-pihak yang menentangnya.”
Sebelumnya, Presiden Hadi telah melayangkan surat kepada para anggota Dewan Keamanan PBB. Dalam surat tersebut, Presiden Hadi menyatakan bahwa kalau dibiarkan, tindakan-tindakan Syiah Hutsi tidak hanya mengancam keamanan Yaman, tapi juga stabilitas keamanan Teluk dan internasional. (msa/dakwatuna/almoslim).
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai: