Topic
Home / Berita / Nasional / Terpidana Mati ini Minta Dieksekusi dengan Mata Terbuka, Agar Bisa Melihat Dunia Terakhir Kali

Terpidana Mati ini Minta Dieksekusi dengan Mata Terbuka, Agar Bisa Melihat Dunia Terakhir Kali

Raheem Agbaje Salami, Terpidana mati kasus narkoba asal Nigeria berkewarganegaraan Spanyol.  (actual.co)
Raheem Agbaje Salami, Terpidana mati kasus narkoba asal Nigeria berkewarganegaraan Spanyol. (actual.co)

dakwatuna.com – Salah satu terpidana yang bakal dieksekusi mati adalah WN Spanyol Raheem Agbaje Salami. Dia juga sudah dipindahkan dari Madiun ke Lapas Nusakambangan lokasi eksekusi, Cilacap Jawa Tengah, Rabu (4/3).

Iring-iringan polisi yang mengawal Raheem menyeberang ke Nusakambangan sekitar pukul 09.00 WIB, atau beberapa saat setelah duo ‘Bali Nine’ tiba terlebih dahulu.

Raheem ditangkap karena membawa heroin 5,2 kilogram pada tahun 1999 di Bandara Juanda Surabaya Jawa Timur. Dia kemudian divonis hukuman mati.

Raheem sempat mengajukan grasi pada 11 September 2008. Namun, jawaban penolakan grasinya baru diterima tujuh tahun kemudian.

Jelang kematiannya, Raheem menulis wasiat. Permintaan terakhir itu ditulisnya sebanyak tiga lembar tertanggal 2 Maret 2015. Surat permohonan itu juga ditujukan kepada Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Kejaksaan Negeri Madiun, Kedutaan Besar Nigeria di Jakarta, kuasa hukumnya Utomo Karim, dan arsip.

“Semua permintaan terakhir itu sudah diketik dan ditujukan kepada jaksa pelaksana eksekusi di Nusakambangan,” ungkap pendamping rohani Raheem, Titus Tri Wibowo kepada wartawan di Madiun, Jawa Timur, Rabu (4/3/15).

Berikut isi wasiat Raheem:

Raheem berharap ketika dieksekusi mati tanpa penutup mata, dia ingin melihat dunia untuk terakhir kalinya.

“Apabila diizinkan Raheem ingin menjalani hukuman mati tanpa harus ditutup matanya sambil berdoa,” kata Titus.

Raheem dalam wasiatnya juga menginginkan untuk dimakamkan di Kota Madiun, Jawa Timur. Permintaan itu diungkapkan Raheem kepada Romo Yuvensius Fusi Nusantoro, yang merupakan tim rohaniawan dari Gereja Katolik Santo Cornelius Madiun.

“Dia ingin agar dapat dimakamkan di Madiun. Itu disampaikan Raheem kepada Romo Fusi,” ujar Kepala Lapas Kelas 1 Madiun Anas Saepul Anwar kepada wartawan, Rabu (4/3).

Menurut dia, Raheem memang memiliki hubungan yang dekat dengan tim rohaniawan dari Gereja Santo Cornelius Madiun. Bahkan, pria kelahiran Nigeria tersebut juga dibaptis oleh pastor dari gereja tersebut pada 14 April 2009 lalu.

Keinginan Raheem yang lain adalah bisa menelepon keluarganya di Nigeria, negara asalnya untuk yang terakhir kali

Sesaat sebelum diberangkatkan ke Nusakambangan, Raheem terlihat tenang seolah menyadari waktunya sebentar lagi sudah habis. Dia juga menyempatkan diri berdoa.

“Dia merasa kuat. Seperti saat kami bangunkan semalam, ia terlihat tenang begitu mengetahui waktunya akan dibawa ke Nusakambangan. Setelah berdoa sebentar, ia menyatakan siap,” ujar Kepala Lapas Kelas 1 Madiun Anas Saepul Anwar kepada wartawan, Rabu (4/3).

Anas menambahkan, perintah tim eksekutor untuk memindahkan Raheem ke Nusakambangan dia terima Selasa (3/3) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Dia mengaku siap, karena pihaknya telah mempersiapkan segala sesuatunya sejak menerima surat izin perintah pemindahan Raheem ke Lapas Nusakambangan. (merdeka/sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Jual Narkoba, Puluhan Tentara Israel Diberhentikan

Figure
Organization