Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Inilah Pandangan Orientalis Barat tentang Rasulullah

Inilah Pandangan Orientalis Barat tentang Rasulullah

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kudakap dirimu
Tiada kata yang dapat aku ucapkan
Hanya Tuhan saja yang tahu

Kutahu cintamu kepada umat
Umati umati
Kutahu bimbangnya kau tentang kami
Syafa’atkan kami

Ya Rasulallah, Ya Habiballah
Terimalah kami sebagai umatmu
Ya Rasulallah, Ya Habiballah
Kurniakanlah syafa’atmu

(Ya Rasulallah, Raihan)

dakwatuna.com – Nabi Muhammad, siapa yang tak mengenal beliau. Manusia paling mulia, penuntun manusia dari zaman jahiliyah yang begitu kelam, menuju sebuah cahaya Allah yang Esa, mengenalkan kepada kita, bagaimana hidup yang indah, mengajari kita bagaimana cara menggapai surga, mendidik kita menjadi umat terbaik dan berbudi pakerti luhur. “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.(Al-Ahzab : 21)

Nabi Muhammad telah memberi contoh terbaik kepada dunia, kasih Agungnya kepada sesama, kebaikan akhlak dan perangainya kepada semua makhluk, ketegasannya dalam memutuskan perkara, kejeniusan beliau dalam mem-format pasukan-pasukan yang pada akhirnya menjelma menjadi sebuah pasukan terbaik dan ter-heroik sepanjang sejarah peradaban manusia.

Beliau adalah manusia yang paling takut kepada Allah, manusia yang -walaupun telah dijamin masuk surga– amal ibadahnya adalah paling baik dan paling sempurna, tak pernah beliau berkeluh kesah, berkata lelah, bahkan mendendam. Kehidupan dan perkataannya adalah mutiara yang lebih bersinar dari yaqut dan zamrud, begitu merasuk ke hati. Beliau berkata jika diperlukan, dan diamnya adalah dzikir dan permohonan ampun. Ketika Aisyah Ra ditanya tentang akhlak Rasulullah Saw, maka dia menjawab, “Akhlaknya adalah Al Qur’an.” (HR. Abu Dawud dan Muslim). Anas Ra berkata, “Rasulullah Saw adalah orang yang paling baik, paling dermawan (murah tangan), dan paling berani”. (HR. Ahmad)

Bukan kita saja yang menyanjung beliau, namun manusia-manusia barat dan timur –yang mayoritas beragama nashrani atau atheis- mengakui bagaimana keshalihan beliau, keberhasilan yang luar biasa ketika mengantarkan dunia arab membuka wajah baru, sebuah peradaban mulia yang dimulai dari Nabi Muhammad, dan diteladani oleh generasi salaf (para sahabat dan orang-orang shalh terdahulu), dan memunculkan suatu kehidupan paling berprikemanusiaan pada masanya.

Marilah kita tengok sejenak, apa kata Orang Barat tentang beliau:

Will Durant, sejawaran AS, dalam dua buku sejarahnya, memuji Muhammad Rasulullah. Ia menulis, “Kita harus katakan bahwa Muhammad adalah tokoh sejarah terbesar. Ketika memulai dakwahnya, negeri Arab adalah sebentang padang pasir kering dan kosong, yang di beberapa kawasannya dihuni oleh sejumlah kaum Arab penyembah berhala. Jumlah mereka kecil tapi perselisihan di antara mereka sangat banyak. Akan tetapi ketika beliau wafat, penduduk Arab ini pula telah muncul sebagai umat yang bersatu dan kompak. Beliau menghapus segala macam khurafat dan fanatisme dan menyuguhkan sebuah agama dyang sederhana tapi kokoh dan terang benderang yang dibangun di atas dasar keberanian dan kemuliaan. Kitab beliau adalah Alquran dan tak ada kitab lain yang mampu menandinginya dari segi kekuatan pengaruh dan daya tariknya.”

John Diven Port, cendekiawan Inggris,menulis, “Dari segi keindahan dan kebaikan watak dan perilaku, Muhammad memiliki keistimewaan yang sangat tinggi. Mereka yang tidak memiliki watak-watak seperti inilah yang memandang beliau sebagai sesuatu yang tak bernilai.Sebelum memulai ucapannya, beliau telah menarik para pendengar beliau, baik satu orang atau banyak, dengan akhlak dan peringainya yang sangat mulia. Wajah beliau memancarkan kewibawaan sekaligus daya tarik yang amat kuat. Senyumnya yang indah takpernah lepas dari bibir beliau. Pada akhirnya, hal-hal lembut dan menarik selalu beliau masukkan dalam tutur kata beliau, memaksa setiap orang memujinya. Oleh sebab itulah beliau dikenal sebagai tokoh agama yang paling langka di dunia.”

J.Barthelemay, Orientalis berkebangsaan Perancis, pakar peneliti agama-agama di timur. Salah satu bukunya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa arab ialah ; Budha Orang India dan Muhammad dan Alquran. Dalam bukunya Impartial History, ia mengambil kesimpulan sebagai berikut : “ Aku tidak mungkin bisa berpendapat lain kecuali, Muhammad adalah seorang tokoh paling besar dalam sejarah, yang pernah hidup di bumi ini…..”

Arthur Glyn Lernard,dalam bukunya, ”Islam Her Moral and Spiritual Value” antara lain mengatakan, “…. Manusia yang lebih shalih dari Muhammad tidak pernah hidup. Ia menggunakan tenaganya dengan sepenuh kesanggupan. “…..sekalipun jasadnya telah tiada, namun semangat dan jiwanya masih terus berbicara melalui lidah ber-juta-juta banyaknya. Bagi Muhammad, hidup ini hanyalah sebuah kendaraan kearah tujuan, dan tujuan itu adalah yang Maha pemula dan Maha akhir, Allah “.

Gustav Lebon, cendekiawan Perancis, dalam karya “Peradaban Islam dan Arab”, menulis, “Jika kita ingin kita ingin mengukur kehebatan tokoh-tokoh besar dengan karya-karya dan hasil kerjanya, maka harus kita katakan bahwa di antara seluruh tokoh sejarah, Nabi Islam adalah manusia yang sangat agung dan ternama. Meskipun selama 20 tahun, penduduk Makkah memusuhi Nabi sedemikian kerasnya, dan tak pernah berhenti mengganggu dan menyakiti beliau, namun pada saat Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah), beliau menunjukkan puncak nilai kemanusiaan dan kepahlawanan dalam memperlakukan warga Makkah. Beliau hanya memerintahkan agar patung-patung di sekitar dan di dalam Ka’bah dibersihkan. Hal yang patut diperhatikan dalam kepribadian beliau ialah bahwa sebagaimana tidak pernah takut menghadapi kegagalan, ketika memperoleh kemenangan pun beliau tidak pernah menyombong dan tetap menunjukkan sikapnya yang lurus.”

Sementara kita sebagai umat muslim – yang seharusnya lebih paham dan bangga kepada Rasulullah – sudah berlari, bertebaran meninggalkan sunnah-sunnah Rasul menuju tatanan barat dan timur yang menurut mayoritas kita secara duniawi ‘sudah pas’, padahal itu jelas-jelas bukan hukum Allah, dan akan menimbulkan kesenjangan sosial yang parah. Rasul adalah hadiah terbaik untuk dunia, teladan kita, pemimpin kita. Mengapa remaja Islam hari ini malu mengakui nabinya? Mengapa kaum muslimin hari ini menganggap beliau sebagai legenda belaka? Di mana jati diri kita kalau begitu ?

Maka, dengan mengharap ridha dan maghfirah Allah, marilah kita kembalikan citra kita sebagai umat terbaik dengan meneladani figur manusia terbaik, Nabi Muhammad. Aku menjamin, kita tidak akan menyesal meneladaninya, kita tidak akan gundah mengikuti sunnah beliau.

Aku berani menjamin, hidup kita akan semakin indah, hati ini akan semakin bersih, jiwa ini semakin dekat dengan Rabb kita. Ketika Aku bertanya,”Bisakah kita masuk surga, sedangkan kita jauh dari Nabi yang akan memberi syafaat Surga tersebut?” Secara pasti kita tidak akan bisa, karena kunci surga adalah syahadat, bahwa tiada tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Bukan hanya sekadar berkata, namun yang diharapkan dari syahadat adalah sebuah apresiasi nyata dalam kehidupan kita.

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 1.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Mahasiswa Universitas Al-Azhar Cairo, Mesir | Alumni SMPIT Ihsanul Fikri Mungkid Magelang | Alumni Ponpes Husnul Khotimah Kuningan

Lihat Juga

Erdogan Kecam Keras Standar Ganda Barat soal Persenjataan

Figure
Organization