dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Moskow. Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengungkap tentang detik-detik keputusan mencaplok Semenanjung Krimea ke dalam wilayahnya. Bagaimana pasukan Rusia juga telah bersiap siaga untuk berperang menyelamatkan presiden Ukraina pro Rusia, Viktor Yanukovich.
Putin mengungkapkan hal itu dalam sebuah film dokumenter yang ditayangkan stasiun televisi Rusia-1, seperti dilansir Aljazeera, Senin (9/3/2015) hari ini. Secara lugas, Putin memang ingin mencaplok Semenanjung Krimea yang dulunya merupakan berpenduduk mayoritas Muslim ini.
Menurut Putin, sebelum memutuskan untuk mencaplok Semenanjung Krimea, Putin melakukan pertemuan sepanjang malam dengan para pimpinan intelijen Rusia. Tema utama yang dibahas adalah bagaimana cara menyelamatkan Viktor Yanukovich. Presiden Ukraina pro Rusia ini melarikan diri setelah gagal membendung gelombang demonstran yang menginginkannya turun dari jabatan.
“Pada pukul 7 pagi, sebelum pertemuan bubar, aku sampaikan kepada para peserta rapat bahwa Krime harus dicaplok kembali ke Rusia,” ungkap Putin. Empat hari setelahnya, beberapa personil militer Rusia menduduki gedung parlemen Krimea. Para anggota parlemen diperintahkan untuk segera melakukan pemungutan suara untuk membentuk pemerintah yang baru.
Lalu, pada tanggal 8 Maret 2014, Semenanjung Krimea resmi dicaplok Rusia melalui referendum yang dilakukan pemerintah baru bentukan Rusia. Hasil referendum ini mengundang kecaman luas dari dunia internasional. (msa/dakwatuna)
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang M Sofwan
