Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Pakaian Muslim Masih Dianggap Lambang Kemunduran di China

Pakaian Muslim Masih Dianggap Lambang Kemunduran di China

Minoritas muslim di Uighur, Xinjiang (reuters.com)
Minoritas muslim di Uighur, Xinjiang (reuters.com)

dakwatuna.com – China. Salah seorang petinggi partai berkuasa China di kota Kashgar mewanti-wanti bahwa hijab menjadi ancaman budaya di kawasan Xinjiang, daerah barat negara itu.

Menurutnya China harus terus bergerak ke depan sebagai negara sekuler yang maju. Pakaian hijab dan cadar adalah kemunduran dari perjalanan sekuler modern.

Sebagaimana diberitakan Islam Memo (8/3/2015), saat ini kota Kashgar dan wilayah selatan Xinjiang diwarnai ketegangan hubungan antara umat Islam dan suku Han yang menganut agama leluhur mereka.

Gerakan Uighur dan aktivis HAM menyebutkan bahwa politik tangan besi yang dijalankan pemerintah di daerah Xinjiang, terutama untuk penduduk Islam, telah mengganggu stabilitas di China.

Ratusan orang dilaporkan tewas dalam beberapa tahun terakhir akibat berbagai peristiwa kekerasan, terutama di wilayah selatan Xinjiang yang dihuni mayoritas oleh suku muslim Uighur. Sejumlah kota di Xinjiang bahkan melarang umat Islam untuk memakai pakaian muslim. (islammemo/rem/dakwatuna)

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Ozil: Mushaf Dibakar, Masjid Ditutup, Umat Muhammad Bungkam Terhadap Derita Muslim Uighur

Figure
Organization