dakwatuna.com – Kairo. Paska bocornya pembicaraan kubu Kudeta dengan pihak asing, istilah “Revolusi” 30 Juni yang hakekatnya adalah hari kudeta kini disebut dengan istilah revolusi 30 Milliar Dollar.
Penulis dan Jurnalis Senior Mesir, Wail Qandil melalui akun resminya di jejaring sosial twitter menuliskan, istilah baru revolusi 30 milliar dollar tersebut bersumber dari rekaman pembicaraan pihak As-Sisi dengan asing. Angka 30 milliar dollar berasal dari bantuan yang didapat kubu kudeta dari negara-negara Teluk usai digulingkannya presiden terpilih Muhammad Mursi.
Rekaman itu juga menunjukan, bahwa para pimpinan dari kelompok Tamarrud (pemberontak) -gerakan yang terdepan dalam penggulingan Mursi-telah mendapatkan bantuan dana dalam jumlah besar dari Uni Emirat Arab via tentara Mesir. Mereka didanai untuk melakukan kampanye negatif terhadap presiden Muhammad Mursi. (msy/imo/dakwatuna)