Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair / Kaki-kaki yang Berlumur Garam

Kaki-kaki yang Berlumur Garam

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com

Kau tahu betapa peluh ini banjir di arena perjuangan?

Seolah kau buta dengan liur yang tertetes, menetes dalam otak teracun ambisi.

Ingin kau isi dengan dentingan nadi, terpacu tak terperi.

Aku bukan siapa-siapa. Hanya kaki yang berlumur garam,

Sempurna mendekap luka berubah legam,

Mungkin, karena ia tak lagi berdarah dan bernanah,

Mati Rasa!

Sebuah jejak yang tak dipaksa mengayun,

Meski dengan tertatih,

Bisakah kau kabarkan dengan lembut, tangan yang tak lagi mendekapku erat.

Bahwa detik dan jam pasirpun mengarah kepada guratan senyum di wajahnya yang purnama, mengusik! Mengusik mataku menatap wajahnya lebih lama.

Tak mudah, berjalan di antara pelumas untuk terus naik ke atas.

Kau percaya bahwa aku bisa? Mengejar ambisi ini bak kuncup mawar yang mekar dengan duri yang tajam menggelora.

Karena asa tak untuk bersuara, hanya berbisik kepadamu dengan lirih. Nadiku rindu memanggil namaku yang utuh,

Aku hanya, kaki-kaki yang berlumur garam dan terluka.

Perih! Sudah mati rasa!

Sampaikan pesan hatiku untuk segera memeluk asa. Untuk dunia dan seisinya…

Sempurna!

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Fadhilah El Fairuz merupakan nama pena dari Nur Fadhilah Tisnawati. Mahasiswi asal Ngawi ini sedang menempuh study S1nya di Universitas Negeri Surabaya. Tekadnya yang bulat untuk terus menulis membuatnya ingin terus berkarya didunia pena. Sejak tahun 2013 hingga sekarang masih berkecimpung dalam Lembaga Dakwah Kampus Unesa (MY Club) dan masih aktif di Forum Lingkar Pena (FLP) Surabaya.

Lihat Juga

Indonesia Dalam Cengkraman Komersialisasi Sumber Daya Alam

Figure
Organization