Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / KBRI di Malaysia: Hingga November 2013, 154 TKI Selamat dari Ancaman Hukuman Mati

KBRI di Malaysia: Hingga November 2013, 154 TKI Selamat dari Ancaman Hukuman Mati

Ilustrasi - (beritaempat.com)
Ilustrasi – (beritaempat.com)

dakwatuna.com – Kuala Lumpur.  Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia menyebut pihaknya hingga November 2013 sudah menyelamatkan 154 TKI dari ancaman hukuman mati. Dari 154 TKI itu 59 divonis bebas murni dan 95 orang dihukum penjara.

Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Malaysia Marsekal (Purn) Herman Prayitno mengatakan ada beberapa kasus terkait ancaman hukuman mati para TKI. Kasus pembunuhan dan narkotika menjadi dua penyebabnya.

“Ya misalnya membela diri, terpaksa melawan karena mendapat kekerasan dari majikan atau dari siapa,” kata Herman di kantor KBRI, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (23/2/2015).

Dalam penanganan hukuman mati, menurut dia, KBRI menyewa pengacara untuk memberikan perlindungan legal. Contohnya, ketika KBRI sejak Maret 2012 bekerjasama dengan konsultan hukum Gooi & Azura.

“Sebelum 2012, kasus-kasus ditangani sejumlah pengacara,” tuturnya.

Adapun terkait penanganan kasus non hukuman mati, ada sejumlah kasus yang ditangani KBRI seperti kekerasan fisik, pelecehan seksual, gaji tidak dibayar, dan trafiicking.

“Gaji tidak dibayar sepanjang 2014 ini lumayan besar, menyangkut urusan perdata,” sebutnya

Lantas, apa yang menyebabkan Malaysia masih menjadi tujuan utama TKI untuk mengeruk ringgit? Dia mengatakan ada beberapa faktor. Salah satunya karena Malaysia dan Indonesia memiliki sekitar 2000 kilometer perbatasan darat. Hal ini yang menjadi akses bolak balik kedua negara.

“Tidak ada kendala, budaya, bahasa. Kemiripan ini yang jadi disukai para TKI,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, adanya suplai TKI yang tinggi sehingga permintaan yang sama juga datang dari Malaysia. Tidak ketinggalan, faktor kedekatan yang membuat moda transportasi menuju Malaysia semakin mudah dan banyak.

“Murah, cepat, dan banyak transportasi. Itu faktor lain,” kata purnawirawan jenderal TNI bintang empat itu. (detik/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Di Hadapan Ivanka Trump, Tun Mahathir Kecam Keras Amerika Serikat

Figure
Organization