Innalillahi, Zionis Israel Jadikan Tawanan Palestina Sebagai Kelinci Percobaan

Ilustrasi. (islammemo.cc)

dakwatuna.com – Gaza. Abdul Hakim Hanini, salah seorang dari pendiri Batalion Izzudin Al-Qassam, sayap militer Hamas menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan obat di Israel melakukan uji coba medis terhadap pasien Palestina. Para pasien tersebut merupakan tawanan Palestina yang ada di penjara-penjara Israel dan tengah mengidap berbagai macam penyakit.

Para tawanan yang sakit itu kemudian diberikan obat oleh dokter di penjara yang diambil dari perusahan-perusahan obat yang sedang melakukan uji coba terhadap obat-obat baru mereka.

Pernyataan ini disampaikan Hanini dalam salah satu program acara di channel Aljazeera. Ia mengatakan bahwa uji coba medis seperti ini merupakan hal menakutkan yang terjadi di penjara-penjara Israel. Bahkan menurut Hanini, anggota Parlemen Knesset Israel pada tahun 1999 mengumumkan, tawanan Palestina boleh digunakan untuk kepentingan penjara diantaranya sebagai kelinci percobaan.

Para dokter di penjara-penjara Israel menurut Hanini, turut mengambil bagian dalam melakukan introgasi dan penyiksaan terhadap tawanan Palestina, khususnya setelah mereka dipindahkan rumah sakit untuk mendapat pengobatan.

Hanini mengambil contoh rumah sakit di Ar Ramlah. Terdapat seorang tawanan Palestina yang syahid di rumah sakit tersebut. Ia bernama Muhammad Abuh Hadwan, sudah berumur dan di vonis penjara seumur hidup. Ia menderita sakit kemudian dibawa ke rumah sakit tersebut. Lalu tanpa kejelasan tiba-tiba ia dikabarkan sudah meninggal. Pihak rumah sakit mengatakan Hadwan meninggal karena sakit. Namun jasadnya diterima pihak keluarga dalam kondisi sudah dibungkus plastik hitam dan kedua tangan serta kakinya berada dalam posisi terikat. Kondisi seperti ini menujukkan ada kejanggalan dari proses wafatnya Hadwan di rumah sakit Israel tersebut. (msy/imo/dakwatuna)

Konten ini telah dimodifikasi pada 17/02/15 | 22:50 22:50

Wakil Direktur Studi Informasi Alam Islami (SINAI) Mesir 2008
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...