Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Keselarasan

Keselarasan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (hanggaady.blogspot.com)
Ilustrasi (hanggaady.blogspot.com)

dakwatuna.com – Fenomena yang unik. Ada orang yang hanya mengeluarkan kata-kata sederhana, namun bisa menggugah banyak orang. Ada juga yang sebaliknya. Tipe orang yang pandai merangkai kata, mengeluarkan kata-kata yang memukau, tapi orang lain tidak tergerak hatinya sedikitpun. Ya, inilah pemaknaan iman. Sehingga banyak ulama yang mendefinisikan iman sebagai taqdishun bi qolbi (dibenarkan dalam hati), qoulun bi lisan (diucapkan secara lisan), amalun bil arkan (diamalkan melalui perbuatan).

Mungkin kita mengingat kisah masuknya Umar bin Khattab kedalam I slam, dikarenakan pesona Iman yang dipancarkan oleh Fatimah (saudara perempuannya). Kisah berawal saat Umar bin Khattab berjalan sambil membawa pedang, karena ingin menghabisi Rasulullah saw.. Padahal rasul pernah berdoa :

“Ya Allah muliakanlah Islam dengan salah seorang dari dua orang yang lebih engkau cintai; Umar bin Khattab atau Umar bin Hisyam (Abu Jahal)”

Ketika di tengah jalan, Umar bin Khattab dihadang oleh Abdullah bin An-Nahham Al-Adawi agar Umar mengurungkan niatnya. Hingga saat percekcokan berlangsung, Abdullah pun memberikan fakta yang lebih mengejutkan. Bahwa saudara perempuannya, Fatimah, telah masuk Islam. Tanpa pikir panjang, kekesalan Umar pun beralih ke saudara perempuannya tersebut. Langsung dihampirinya Fatimah, dan Umar tampar dengan kerasnya. Tak selesai dengan penamparan tersebut, Umar pun menendang suaminya. Saking marahnya seorang Umar.

Dalam peristiwa penuh angkara murka tersebut, Umar melihat lembaran Alquran. Rasa penasaran pun muncul. Umar pun membaca surat Thaha, setelah Fatimah menyuruhnya berwudhu terlebih dahulu. Saat itulah hidayah dari Allah turun. Dan Umar menjadi luluh seketika, dan tersadar akan masa kelamnya yang telah lalu. Sejak peristiwa itu, Umar langsung mendatangi Rasulullah, dan menyatakan diri siap masuk Islam. Dan akhirnya, dua kalimat syahadat pun beliau diucapkan.

Begitu indahnya hidayah dari Allah swt. Begitu Indah pula pesona Iman yang dipancarkan oleh Fatimah. Hingga seorang Umar yang terkenal dengan wataknya yang keras pun, dapat luluh seketika. Dan Fatimah juga mengajarkan kepada kita sebuah kaidah kehidupan, bahwa jika dakwah adalah cara bagaimana mengajak orang ke dalam kebaikan Islam, maka hal tersebut haruslah terpancar terlebih dahulu pada perbuatan keseharian kita. Karena dengan cara seperti itulah, orang lain akan lebih mudah tergerak hatinya.

Dan itulah hakikat keselarasan. Bahwa keselarasan tidak terlalu memerlukan rangkaian kata-kata yang indah nan memukau untuk menggerakan hati orang lain. Mereka yang bisa menginspirasi orang lain, banyak juga yang tidak pandai merangkai kata-kata. Mereka bisa menginspirasi orang lain, karena mereka mengucapkan apa yang mereka rasakan selama pergulatan hidupnya. Sehingga seni menggerakkan hati, memang mutlak lahir dari keselarasan. Karena keselarasanlah yang menghasilkan pesona kepribadian yang tersimpan dari dalam tubuh kita.

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Mahasiswa Hubungan Internasional, FISIP UIN Jakarta.

Lihat Juga

Kasus Guru Dipolisikan, Ketidakselarasan Peran Rumah dan Sekolah

Figure
Organization