Raja Salman Mulai Langkah Rekonsiliasi dengan Hamas dan Ikhwanul Muslimin

Raja Salman bin Abdulaziz dan Presiden Muhammad Mursi. (klmty)

dakwatuna.com – Riyadh. Sumber diplomasi kerajaan Saudi menyebutkan bahwa pejabat kerajaan sudah memulai komunikasi dengan pimpinan gerakan perlawanan Islam (Hamas) dan jamaah Ikhwanul Muslimin.

Seperti diberitakan Worldtribune.com, Senin (9/2/2015) yang lalu, Raja Salman mengungkapkan keinginannya untuk mengadakan rekonsiliasi dengan gerakan Islam. Hal itu karena hubungan baik dan kerja sama antara Raja Salman, Hamas dan Ikhwanul Muslimin sudah terjalin dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, beliau tidak ingin putus hubungan saat ini berlangsung lama.

Disebutkan bahwa perwakilan dari Hamas sempat memberikan ucapan bela sungkawa atas meninggalnya Raja Abdullah. Bela sungkawa itu dilakukan di kedutaan Saudi di Qatar dan Libanon. Sementara itu, mantan perdana menteri Palestina, Ismail Haniyyah, pernah menyatakan bahwa Hamas berharap hubungan dengan Saudi kembali stabil.

Worldtribune menganalisa bahwa itikad baik Raja Salman mengembalikan hubungan baik dengan Hamas dan Ikhwanul Muslimin adalah untuk menghentikan laju perluasan pengaruh Iran di Timur Tengah, terutama di Yaman.

Sementara itu, Saudi juga diharapkan bisa berperan menjembatani kemballinya hubungan Gaza dan Mesir. Namun demikian, hal ini akan terwujud dalam waktu cepat jika Hamas bisa segera mengurangi hubungannya dengan Iran. (msa/dakwatuna)

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...