Topic
Home / Pemuda / Mimbar Kampus / Fenomena Mahasiswa Tidur di Kelas

Fenomena Mahasiswa Tidur di Kelas

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi - Ruang kuliah. (cs.ui.ac.id)
Ilustrasi – Ruang kuliah. (cs.ui.ac.id)

dakwatuna.com – Salah satu fenomena yang dapat ditemukan di dunia perkuliahan adalah fenomena “mahasiswa tidur di kelas”. Mengapa ini menjadi sebuah fenomena yang penting dan harus dibahas? Sahabat, mari kita berpikir lebih dalam. Betapa beruntungnya kita menjadi salah satu dari sebagian kecil lulusan SMA di Indonesia yang dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, tetapi kita malah menggunakan kesempatan berharga itu dengan tidur di kelas. Tidakkah kita merasa malu kepada teman-teman kita yang hanya bisa memimpikan duduk di bangku perkuliahan, sedangkan kita yang sudah diberikan kesempatan berharga oleh Allah untuk merasakan nikmatnya menuntut ilmu ini, malah tidur di saat dosen sedang mengajar? Tentu ini merupakan tindakan yang tidak patut dilakukan oleh seorang yang mengaku sebagai mahasiswa.

Ada beberapa “alasan” yang membuat mahasiswa tidur/tertidur di saat dosen sedang mengajar. Pertama, mahasiswa merasa kecapean. Ya, kita sebagai mahasiswa memang disibukkan dengan banyak kegiatan seperti organisasi, UKM, penelitian, dan juga tugas-tugas yang diberikan dosen. Tapi sayangnya hal ini seringkali dijadikan sebagai alasan pembenaran untuk tidur di kelas. Padahal apapun alasan yang diberikan, sekalipun alasan tersebut “terdengar benar”, tetap tidak dapat membenarkan sesuatu yang salah. Sesungguhnya padatnya kegiatan-kegiatan ini tetap bisa diatasi dengan manajemen waktu yang baik. Jika kita mampu me-manage waktu dengan baik, tentu kita dapat mengatur waktu istirahat, sehingga kita tidak akan tertidur di saat dosen sedang mengajar.

Alasan yang kedua, mahasiswa merasa tidak tertarik dengan materi yang disampaikan dosen atau dengan cara mengajar dosen. Dalam masalah ini memang dibutuhkan kerjasama yang sinergis antara dosen dan mahasiswa. Dosen harus mampu membawakan materi dengan baik sehingga mahasiswa merasa tertarik dengan apa yang sedang disampaikannya. Begitupun dengan mahasiswa. Kita harus menanamkan rasa keingintahuan yang dalam tentang materi yang sedang disampaikan dosen, sehingga kita akan senantiasa mendengarkan dan memperhatikannya.

Fenomena “mahasiswa tidur di kelas” ini seharusnya sudah dapat dihapuskan dari dunia perkuliahan. Karena mengingat betapa pentingnya peran kita (mahasiswa) sebagai pemuda yang bertanggungjawab atas masa depan bangsa ini, dan tugas berat ini tidak akan terlaksana dengan baik jika kita suka tidur di kelas. Berikut beberapa tips agar kita tidak tertidur di kelas.

Pertama, sebelum berangkat kuliah kita tanamkan dahulu rasa panasaran tentang ilmu apa yang akan kita dapatkan di kampus. Dengan rasa keingintahuan ini, otomatis kita akan mendengarkan materi yang disampaikan dosen untuk membayar rasa keingintahuan kita tadi. Dan rasa penasaran ini muncul dengan membaca dahulu tentang materi yang terkait.

Tips yang kedua, posisikan duduk yang tegak atau minimal tidak terlalu menyender. Karena sadar atau tidak cara duduk juga berpengaruh terhadap timbulnya rasa ngantuk. Sebab, biasanya jika kita duduk terlalu bersandar di kursi akan membuat mudah mengantuk dan akhirnya tertidur. Berpangku tangan juga harus dihindari. Karena berpangku tangan ini biasanya identik dengan melamun. Jika sudah melamun, maka tingkat konsentrasi akan berkurang atau bahkan dapat berlanjut menjadi tertidur.

Tips yang terakhir, bayangkanlah seseorang yang hatinya tersakiti jika kita tidur di kelas. Seseorang itu adalah dosen dan orang tua kita. Bayangkan saja ketika dosen berbicara di depan kelas, menyampaikan materi kuliah, tetapi yang seharusnya mendengarkan malah tertidur. Bagaimana menurutmu perasaan beliau ketika melihat mahasiswa-mahasiswanya tertidur saat ia menyampaikan materi? Analogikan saja, kita sedang menjadi pembicara di sebuah acara. Ketika kita sedang serius menyampaikan materi, ternyata para peserta acara yang seharusnya mendengarkan dan memperhatikan malah tertidur. Bagaimana perasaan kita?

Seseorang yang lainnya, adalah Bapak Ibu kita. Bayangkan ada sebuah rekaman yang menunjukkan suasana sebuah perkuliahan. Di rekaman itu terdapat seorang dosen yang menyampaikan materi kuliah dan mahasiswa-mahasiswa yang mendengarkan. Tetapi terdapat seorang mahasiswa yang tertidur di saat dosen sedang menyampaikan materi. Ternyata seseorang itu adalah kita. Dan orangtua kita, Bapak Ibu kita melihat rekaman itu. Bayangkan bagaimana perasaan mereka? Seorang anak yang sedang diamanahi menuntut ilmu di sebuah universitas, mereka begitu percaya kepada kita, tetapi amanah dari orangtua itu kita coreng dengan tidur di kelas. Sungguh kita tidak mau mengecewakan mereka, bukan?

Nah, sahabat semoga tulisan yang singkat ini dapat membuat kita tersadar bahwa begitu banyak amanah dan tanggung jawab yang saat ini ada di pundak kita. Sebuah amanah besar dari orangtua kita, serta tanggung jawab sebagai pemuda yang bertugas membangun bangsa ini. Tentu amanah dan tanggung jawab ini tidak patut kita rusak dengan tidur di kelas.

Sekian, semoga bermanfaat. Dan selamat mencari ilmu sahabat, semoga Allah memudahkan.

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 5.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Suci Wulandari, mahasiswa Teknik Fisika 2013 Universitas Gadjah Mada. Peserta Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis Nurul Fikri (PPSDMS NF) Regional 3 Yogyakarta angkatan 7.

Lihat Juga

Falsafah Iqra’ dan Fenomena Kehidupan

Figure
Organization