dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Semarang. Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) membangun taman wisata berkonsep modern yang kemudian dinamakan ‘Jateng Park’ mendapatkan respon positif dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jateng.
Rencana Pemprov membangun wana wisata penggaron menjadi arena wisata baru berkonsep modern dan green enviroment yang sudah satu tahun lalu digulirkan itu kembali menguat setelah banyaknya stakeholder yang mendukungnya.
Anggota Komisi B DPRD Jateng Riyono, menyambut baik rencana pembangunan tersebut, mengingat Jateng sangat membutuhkan ikon baru yang lebih segar.
“Wisata di jateng memang perlu icon baru setelah candi borobudur sdh puluhan tahun menjadi salah satu icon dunia wisata di jateng, perlu ada konektivitas obyek wisata alternatif yang lebih lengkap dan kompetitif menggabungkan unsur wisata, pendidikan, hiburan dan lingkungan ” kata Riyono, dalam keterangan persnya di Semarang, Kamis (29/1/2015).
Sementara itu, tempat yang akan dibangun Jateng Park, Wana Wisata Penggaron saat ini dikelola oleh manajemen Perhutani, sebagai obyek wisata saat ini memang belum menjadi target utama bagi perhutani.
Akan tetapi, dengan adanya dorongan dan desakan legislatif akhirnya pemprov, perhutani, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang dan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan (Kemenhutling) akan mengadakan MoU pada tanggal 30 juni 2015 mendatang. MOU tersebut sebagai wujud keseriusan realisasi Jateng Park.
“Untuk itu, kami dari Fraksi PKS mengusulkan beberapa langkah, yang pertama, Pemprov perlu memperkuat dan membentuk tim operasional dalam rangka mendukung kinerja tim utama yang merupakan tim gabungan, kemudian yang kedua adalah melibatkan BPMD dlm upaya mencari investor sebagai kunci suskes pembangunan jateng park,“ papar anggota DPRD dari Daerah Pemilihan X Jateng ini.
Lebih lanjut, Riyono juga mengusulkan, bahwa konsep wisata Jateng Park bisa mengadopsi Jatim Park, terutama soal kebijakannya yang pro lingkungan. “Yang terakhir adalah bahwa Pemprov jika memungkinkan membuat perusda sebagai wujid KSO bersama perhutani dan investor agar Pemprov memiliki saham dan PAD,” pungkasnya. (abr/dakwatuna)
Redaktur: Abdul Rohim
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Abdul Rohim
