Topic
Home / Berita / Internasional / Eropa / BBC Arab: Jangan Sebut Penyerang Charlie Hebdo Teroris

BBC Arab: Jangan Sebut Penyerang Charlie Hebdo Teroris

Tarik Kafala, Kepala BBC Arab.  (independent.co.uk)
Tarik Kafala, Kepala BBC Arab. (independent.co.uk)

dakwatuna.com – London.   Tarik Kafala, kepala BBC Arab, menolak menggunakan kata ‘teroris’ untuk menyebut penyerang ke kantor majalah satir Charlie Hebdo.

“Kami mencoba menghindar dari upaya menggambarkan seseorang sebagai teroris, atau bertindak teroris,” ujar Kafala kepada The Independent seperti dikutip dari inilah.com

“Yang kami lakukan hanya menyebut dua orang menyerbut kantor Charlie Hebdo, dan menewaskan 12 orang. Itu saja sudah cukup,” lanjut Kafala.

Terorisme, menurut Kafala, adalah kata yang dipaksakan. Selama satu dekade PBB berjuang mendefinisikan kata ini, dan gagal.

“Sulit mendefinisikan terorisne,” ujar demikian Kafala. “Kita tahu apa itu kekerasan politik, kita tahu pemboman, pembunuhan, dan penembakan, dan kita tahu cara menggambarkan mereka.”

Menurut Kafala, alangkah lebih baik menggambarkan tindakan pelaku pemboman, pembunuhan, penembakan, ketimbang menggunakan kata teroris yang sarat nilai.

BBC Arab, masih menurut Kafala, berusaha menghindari kata teroris untuk menyebut dua penyerang Charlie Hebdo. Namun, lanjutnya, tidak bisa menghindari penggunaan kata ‘polisi anti-teroris saat harus menyiarkan berita itu.

Komentar Kafala mungkin mengejutkan sebagian orang. Padahal, apa yang dilakukan Kafala sesuai pedoman editorial BBC.

“Pedoman BBC tidak melarang penggunaan kata itu, tapi kami meminta pemikiran yang cermat. Bukankah ada cara lain menggambarkan berita penuh horor dan konsekuensi terhadap manusia, tanpa menggunakan kata teroris,” demikian Kafala.

Pedoman BBC mengharuskan penggunaan kata-kata seperti pengebom, penyerang, dan pria bersenjata, penculik, dan militan, untuk melaporkan berita penyerangan. (inilah/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Raja Salman dan Pejabat Vatikan Bahas Pemberantasan Radikalisme

Figure
Organization