Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Pukul Anak Pengungsi Suriah Saat Pungut Sisa Makanan, Manajer Restoran Dipecat

Pukul Anak Pengungsi Suriah Saat Pungut Sisa Makanan, Manajer Restoran Dipecat

Pengungsi Suriah di musim dingin. (islamstory)
Pengungsi Suriah di musim dingin. (islamstory)

dakwatuna.com – Ankara. Seorang anak kecil Suriah yang mengungsi ke Turki menjadi korban pemukulan yang dilakukan seorang manajer restoran saat hendak memunguti sisa-sisa makanan yang ditinggalkan pengunjung, seperti diberitakan media setempat, Sabtu (24/1/2015) kemarin.

Media sosial langsung ramai membicarakan foto seorang anak kecil, Khalil (11 tahun) yang duduk di tangga dengan kepala berdarah. Disebutkan bahwa anak itu adalah pengungsi Suriah yang menjadi korban pemukulan oleh seorang manajer restoran cepat saji Burger King.

Disebutkan juga bahwa sebab pemukulannya adalah karena Khalil hendak memungut sisa-sisa makanan yang ditinggalkan pengunjung restoran. Khalil mengaku sangat kelaparan sehingga memberanikan diri memungutnya. Tapi tiba-tiba manajer restoran memukulnya.

Khalil sudah dua tahun berada di Turki. Dia bersama keluarganya meninggalkan kota Aleppo untuk menyelamatkan diri dari aksi pembantaian yang dilakukan rezim Basyar Asad setiap hari hingga kini. Sehari-harinya, Khalil meminta-minta di kota Istambul untuk bisa menyambut hidup.

Setelah ramai dibicarakan di media sosial, pihak Burger King akhirnya buka suara dan mengatakan bahwa apa yang dilakukan salah seorang pegawainya adalah tindakan yang tidak bisa diterima. Kini orang tersebut telah dipecat.

Perlu diketahui, Saat ini terdapat 1.5 juta pengungsi Suriah yang berada di Turki, belum ditambah dengan pengungsi dari Irak. Sementara itu Amnesty Internasional menyebutkan bahwa kebanyakan pengungsi ditampung di negara-negara miskin.

Negara-negara tetangga Suriah yaitu Yordania, Libanon, Irak, Turki, dan Mesir, menerima dan menampung pengungsi Suriah sebanyak 3.8 juta jiwa. Di waktu yang sama, negara-negara lainnya, termasuk negara-negara kaya, hanya menerima 1.7 juta jiwa saja.

Presiden Erdogan mengritik kondisi ini. Saat merayakan Idul Adha bersama para pengungsi tahun lalu, Erdogan mengatakan, “Eropa hanya menonton. Demikian juga UNHCR yang hanya bisa berbicara. Ketika dibutuhkan kerja nyata mereka tidak terlihat sama sekali. Adapun kami, bangsa Turki hingga kini sudah mengeluarkan US$ 4 miliar (Rp 50 triliun) untuk para pengungsi. Bahkan setengah US$ 0.5 miliar (Rp 6 triliun) telah kami kirim dalam bentuk bantuan logistik bagi rakyat Suriah yang terjebak di dalam Suriah.”(msa/dakwatuna)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Ini Alasan Turki Beli Sistem Pertahanan dari Rusia

Figure
Organization