Topic
Home / Berita / Internasional / Eropa / Perancis Rekrut Hampir 3.000 Personel Intelijen Baru

Perancis Rekrut Hampir 3.000 Personel Intelijen Baru

Polisi anti teror Perancis dalam satu operasinya (bbc.co.uk)
Polisi anti teror Perancis dalam satu operasinya (bbc.co.uk)

dakwatuna.com – Perancis. Pemerintah Perancis akan merekrut 2.680 personel intelijen tambahan menyusul aksi kekerasan (yang dituduhkan kepada kelompok Islam garis keras) di negara tersebut dua minggu lalu, kata pejabat.

PM Perancis, Manuel Valls, mengatakan tambahan personel intelijen itu adalah bagian dari serangkaian kebijakan keamanan baru. Dalam keterangan di Istana Elysee, Paris, ia menuturkan sebanyak 2.680 personel akan direkrut dalam tempo tiga tahun mendatang guna menyelidiki ekstremisme.

Sejauh ini, lanjutnya, setidaknya 1.300 orang di Perancis dicurigai terlibat dengan kelompok-kelompok radikal dan harus dipantau.

“Satu hal sudah jelas, jumlah orang yang diradikalisasi yang mungkin melancarkan serangan di Perancis meningkat,” kata Valls.

“Menteri Dalam Negeri dalam pertemuan kabinet mengatakan sekitar 1.300, baik warga negara Perancis atau warga asing, perlu dimonitor karena mereka terlibat dalam jaringan radikal yang berkaitan dengan konflik di Suriah dan Irak,” tambahnya.

Menurut Valls, pemerintah akan mengalokasikan dana hampir 500 juta dolar AS untuk memperkuat kemampuan mengatasi terorisme.

Sementara itu pihak jaksa penuntut umum mengatakan empat orang telah dikenai dakwaan terkait dengan serangan-serangan yang menewaskan 17 orang dan tiga pelaku di negara itu baru baru ini.

Dakwaan dikenakan setelah Selasa kemarin (20/1/2015), mereka dihadirkan di pengadilan. (bbc/rem/dakwatuna)

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Raja Salman dan Pejabat Vatikan Bahas Pemberantasan Radikalisme

Figure
Organization