Akibat Senjata Kimia, Kembali Lahir Bayi Cacat di Suriah

Bayi terlahir cacat di Suriah. (islammemo)

dakwatuna.com – Damaskus. Rumah sakit di kota Moadamieh, Rif Dimashq, Suriah, kembali menemukan kasus kelahiran bayi tidak normal. Kali ini ada 5 bayi yang dilahirkan cacat.

Para dokter menyatakan bahwa kasus-kasus itu adalah akibat langsung dari senjata kimia yang pernah dipakai oleh militer Basyar Asad.

Seperti diberitakan Memo Islam, Senin (19/1/2015) hari ini, dari 5 bayi yang cacat tersebut, 3 di antaranya telah meninggal dunia sejak dari rahim ibunya.

Menurut dari rumah sakit di kota Moadamieh, sudah terdapat 70 kasus aborsi terhadap janin yang diketahui catat, di antaranya 10 janin yang sudah meninggal di rahim.

Kedua orang tua bayi-bayi tersebut, diyakini sempat menghirup gas beracun yang menjadi senjata militer rezim Basyar Asad tahun 2013 yang silam. Mereka memang tidak menjadi korban meninggal dunia, tapi efek buruknya tetap ada, bahkan menurun kepada keturunan mereka.

Ummu Said, salah satu ibu yang kehilangan bayinya, menyatakan telah mengalami keguguran dua kali. Padahal dirinya sudah sangat berhati-hati menjaga kandungannya. Sekarang, saat hamil yang ketiga, sudah terlihat kejanggalan kandungan pada bulan ketujuh.

Ibu yang mengaku sempat menghirup gas beracun itu sudah berkali-kali pergi ke dokter, tapi tidak ada perkembangan baik. Bahkan dia masih merasa sakit di paru-parunya. (msa/dakwatuna)

Konten ini telah dimodifikasi pada 19/01/15 | 14:52 14:52

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...