Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Gubernur dan Tatsqif DPC

Gubernur dan Tatsqif DPC

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan atau yang sering dipanggil Aher, sedang mengisi Tatsqif. (Aki Awan)
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan atau yang sering dipanggil Aher, sedang mengisi Tatsqif. (Aki Awan)

dakwatuna.com – Sore itu, ditingkahi gemericik tetes hujan atap masjid Pakuan, usai Shalat Ashar, duduk sila ia menemani kami berbincang ringan; “kita boleh tampil sederhana, bertemu dalam pertemuan yang sederhana tapi kita dilarang bercita-cita sederhana. Karena seorang mukmin selalu bercita-cita ideal, dan makhluk di muka bumi ini sendiri adalah sebuah idealisme” tutur kang Aher.

“Iya kan?” sambungnya bertanya.

“Kuntum khairu ummah ukhrijatlinnas… Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia” sambungnya lagi menjelaskan.

Kami hanya tersenyum sipu menyadari makna keidealan, kebesaran, dari ayat tersebut.

Saat itulah ketika, kang Andri mengajukan usul iseng, kalau sekali-kali kang Aher bisa ngisi tatsqif di DPC (Dewan Pimpinan Cabang: setingkat Kecamatan) PKS Rancaekek. Iya usul iseng, karena dalam pemikiran kami, tentu ada hirearki dalam tugas. Sekelas Gubernur beliau berkewajiban pada sekelas Bupati, dinas, atau dalam struktur partai berarti DPW.

“boleh, atur aja waktunya, nanti kita liat keluangannya” jawab kang Aher mengiyakan

memang harus dilihat kapan keluangannya, karena kang Aher milik seluruh masyarakat Jawa Barat, diatur waktunya, agar tidak mengganggu tugasnya sebagai Gubernur Jawa Barat itu. tidak juga serta merta ada logika Sabtu, Ahad atau hari libur bagi Gubernur.

Jadi!

Akhirnya ahad pagi itu, ba’da subuh sampai jam 08.00, lumayan sempit memang,  kang Aher meluangkan waktu untuk menjadi pemateri di tatsqif. Berlokasi di sekitar pasar Rancaekek, sulit menembus kemacetan pasar dengan cepat mobil kang Aher diparkir di ujung pasar,  dengan motor bebeknya ketua DPC menjemput. Ini sering terjadi, kalau macet, sulit, naik motor saja, bukan apa-apa, biar cepat saja.

Kang Aher harus menyampaikan materi sesuai kurikulum tatsqif.

“Apresiasi pada DPC Rancaekek, karena mungkin tidak banyak DPC yg rutin mengadakan kajian seperti ini. Karena seperti halnya zaman yg kita hadap sekarang ini memiliki kecerdasannya sendiri, kita juga harus memiliki kecerdasan sendiri untuk menghadapinya” ucap kang Aher membuka tatsqif.

“Jadi, orang sukses ini  bukan orang yang tanpa masalah, mustahil hidup ini  tanpa masalah. Tidak ada orang yang hidup tanpa masalah. Orang sukses adalah, orang yang bisa mengatasi masalah, orang yang kecerdasan dirinya lebih kuat,  lebih hebat daripada kecerdasan masalah yang dihadapinya”

“tatsqif seperti ini adalah sebuah upaya, pengajian seperti ini adalah sebuah upaya untuk menambah pengetahuan kita semuanya, meningkatkan kecerdasan diri kita melebihi kecerdasan masalah yang kita hadapi”

Tatsqif diakhiri dengan sarapan nasi kuning bersama puluhan anggota DPC, pertemuan sederhana, makanan sederhana, tapi tidak dengan bahasannya, dengan makna acaranya, dengan cita-citanya yang besar.

Sebelum akhirnya, meski hari Ahad saat itu, kang Aher harus segera menuju Gedung Sate, melanjutkan tugas kegubernurannya.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

PKS Gencar Bantu Korban Gempa dan Tsunami Sulteng

Figure
Organization