Di Langit, Allah Taala Pun Menyiapkan Jalan Keluar

Ilustrasi. (1.bp.blogspot.com)

dakwatuna.com – Pada tahun 2002, pesawat garuda GA 421, penerbangan Lombok – Jakarta mendarat darurat di sungai Bengawan Solo. Tepatnya tanggal 6 Januari. Salah satu sebabnya, karena pesawat masuk ke dalam awan Cumulonimbus. Es yang ada di awan tersebut membuat mesin pesawat mati.

Dalam wawancara dengan El-Sinta, seorang ibu yang menjadi salah satu penumpang pesawat nahas tersebut menuturkan pengalamannya.

Ibu pensiunan kepala BPN Lombok ini menceritakan bahwa pesawat guncang seperti diayak. Ketika semua penumpang histeris ketakutan, ia melihat buku Surat Yasin di tasnya. Rupanya dia sering menghadiri acara Yasinan, makanya selalu membawa buku Yasin tersebut. Kemudian ia membaca Surat Yasin. Beberapa saat kemudian pesawat stabil. Ia melihat pepohonan di samping pesawat. Ia sadar pesawat telah mendarat darurat.

Dalam hadis Qudsi Allah berfirman:

وعزتي وجلالي ما اعتصم بي عبد فكادت له السموات والأرض إلا جعلت له من بينها فرجا ومخرجا وما اعتصم بغيري عبد إلا زلزلت الأرض من تحت قدميه

“Demi kemuliaan-Ku dan keagungan-Ku, seorang hamba apabila berlindung kepada-Ku (Allah Pemilik langit dan bumi), maka Aku akan menjadikan baginya antara langit dan bumi jalan keluar dari kesulitan yang ia alami. Sebaliknya, seorang apabila berlindung dengan selain-Ku, maka bumi diguncangkan dari arah kakinya.” (msa/dakwatuna)

Direktur Mahad Aly An-Nuaimy.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...