dakwatuna.com – Baghdad. Milisi-milisi bersenjata Syiah semakin luas menguasai wilayah-wilayah di Irak. Mereka benar-benar ingin mengubah struktur dan distribusi penduduk Irak, terutama dalam hal formasi Sunni-Syiah.
Seperti diberitakan Memo Islam, Jumat (2/1/2015) hari ini, milisi-milisi Syiah tidak membedakan antara warga sipil dan pasukan ISIS (organisasi Negara Islam di Irak dan Syam) saat melakukan penyerangan di wilayah bagian tengah Irak.
Strategi ini dinilai banyak kalangan dilakukan dengan tujuan mengubah demografi dan formasi etnis di wilayah tersebut. Apalagi saat ini, milisi-milisi Syiah yang bertempur di pihak militer pemerintah itu, semakin luas menguasai beberapa wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh pasukan ISIS.
Oleh karena itu, akan terjadi perubahan formasi Sunni-Syiah secara besar-besaran di wilayah tengah, terutama di Diyala, Saladin, Babil, dan sebagainya. Karena ketika melakukan penyerangan, mereka tidak membedakan antara pasukan ISIS dan warga sipil.
Banyak warga sipil yang ditangkapi, lalu dipisahkan antara laki-laki dan perempuan, sebelum akhirnya dikirimkan ke wilayah dikuasai oleh militer pemerintah. Setelah dikosongkan rumah-rumah yang berada di wilayah itu dibakari. Bahkan beberapa sumber informasi mengatakan bahwa rumah-rumah yang tidak dibakar ditempati oleh keluarga-keluarga Syiah yang didatangkan dari wilayah lain. (msa/dakwatuna).
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai: