Topic
Home / Pemuda / Mimbar Kampus / Antara Shalat dan Mahasiswa

Antara Shalat dan Mahasiswa

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (Foto: asosiasipenulisislam-sby.blogspot.com)
Ilustrasi. (Foto: asosiasipenulisislam-sby.blogspot.com)h

dakwatuna.com – Bagi sebagian mahasiswa muslim tentu sudah sewajarnya untuk melaksanakan kewajiban yang diperintahkan Allah SWT ini. Namun bagaimana jika mereka tidak mengerjakan kewajiban itu?

Mahasiswa bukan lagi anak kecil yang harus disuruh-suruh untuk shalat, mahasiswa juga bukan, orang tua renta yang tidak bisa melakukan apa-apa, namun sebagian mahasiswa adalah pemuda pemudi yang sudah baligh dan bisa hidup mandiri.

Jika waktu kecil disuruh orang tua untuk shalat jika tidak akan dihukum, namun sekarang tidak lagi, mahasiswa sudah bisa berpikir sendiri untuk hidup dan melakukan apapun terlebih shalat. Mereka tidak lagi disuruh-suruh untuk itu.

Shalat bukanlah perintah orang tua, guru bahkan dosen, namun ibadah ini adalah perintah dari Allah SWT. Bayak firman-Nya yang menyerukan untuk shalat seperti pada surat Al Baqarah ayat 43 “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku.”

Namun banyak sekali mahasiswa yang masih meninggalkan shalat, entah lupa, banyak tugas atau kecapean, padahal jelas-jelas ini merupakan perintah dari Sang Khaliq. Jadi lupa, banyak tugas, capek dll bukanlah alasan untuk tidak shalat.

Banyak orang yang tidak bisa berdiri, jalan,dll namun mereka tetap melaksanakan shalat. Kenapa mereka bisa melakukan itu ? Karena mereka sadar bahwa itu adalah perintah dan juga akan mendapatkan pahala.

Bagaimana bisa banyak dari mahasiswa yang diberikan organ tubuh yang lengkap, otak untuk berpikir namun malah meninggalkan shalat? Miris melihat semua ini.

Padahal yang shalat saja masih bisa celaka bagaimana yang tidak shalat? Allah berfirman dalam surat Al Maun ayat 4 dan 5 “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” Maka shalatlah di awal waktu agar kita tidak celaka nantinya .

Saya sebagai mahasiswa juga merasakan hal yang sama ketika ingin melaksanakan shalat seperti, malas, capek, banyak tugas namun itu semua harus dibuang jauh-jauh agar kita tetap pada pendirian untuk melaksanakan kewajiban itu.

Dari sebagian alasan itu yang tidak kalah pengaruhnya adalah faktor lingkungan. Ya faktor ini begitu sentral dalam pembentukan moral dan akhlak mahasiswa, lingkungan yang tidak baik pasti akan membawa dampak buruk.

Ketika ngumpul dengan teman kampus rasanya nikmat bisa tertawa, makan-makan hingga berbuat hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Namun inilah juga berdampak buruk karena dengan kesenangan-kesenangan itu kita lupa akan yang namanya shalat.

Sungguh hal yang memalukan di kalangan mahasiswa zaman sekarang ini mereka hanya mementingkan duniawi tidak untuk akhirat. Seakan akhirat tidak ada gunanya, malah di dunia ini hanya sementara yang kekal justru di akhirat.

Masih ada harapan untuk para mahasiswa berubah kuncinya adalah diri sendiri, karena mahasiswa adalah maha dan siswa, bukan masih siswa. Mereka punya otak untuk berpikir dan memilih sendiri mana yang baik dan buruk tidak lagi dituntun untuk melakukan hal yang baik.

Kesadaran untuk melakukan yang baik dan takut akan azab Tuhan Yang Maha Esa itu yang paling penting.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Pemuda yang lahir di pinggiran Jakarta yang selalu mencoba untuk menemukan kenikmatan dunia dan akhirat

Lihat Juga

Kiat Menghafal Quran

Figure
Organization