Topic
Home / Narasi Islam / Wanita / Bukan Sekadar Penutup Mahkota

Bukan Sekadar Penutup Mahkota

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (Arief Santras Photography)
Ilustrasi. (Arief Santras Photography)

dakwatuna.com – Wanita adalah makhluk yang indah. Keindahan fisik yang dimilikinya menarik perhatian bagi kaum adam. Maka ia perlu dijaga dan dilindungi. Betapa sayangnya Allah swt kepada wanita dengan berbagai aturan yang digariskan untuknya.

Apabila memperhatikan dari masa ke masa, semakin banyak wanita-wanita muslimah yang menyadari akan indahnya berjilbab, menutup tubuh dengan busana muslimah. Sehingga kita lihat saat ini, sudah banyak wanita yang memakai jilbab. Alasan tersebut tergantung diri masing-masing, karena fashion atau meyakini akan perintah-Nya, Semoga Allah swt merahmati mereka.

Perlu diketahui bahwa jilbab atau hijab secara syari’at merupakan bagian pakaian yang wajib digunakan untuk menutupi kepala wanita hingga ke dadanya. Maka, sesuatu pakaian dapat disebut hijab apabila menutupi kepala, leher, hingga dadanya.

Bagi sebagian orang, berjilbab itu risih dan mengganggu kebebasan. Maka mereka membutuhkan kesiapan yang matang. Sebagian orang menilai bahwa lebih baik menjilbabkan hati terlebih dahulu. Itu lebih penting daripada harus menutup aurat, padahal perilaku masih buruk. Hal itu mungkin terbersit dari segelintir orang yang belum siap berhijab. Tetapi, itu bukan alasan untuk membenarkannya.

Hal menutup aurat untuk wanita muslim sudah ada pada salah satu firman-Nya dalam Q.S Al-Ahzab:59 berbunyi “Hendaklah mereka(wanita muslim) mengulurkan kain kerudungnya ke seluruh tubuh, yang demikian itu supaya mereka mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.”

Berjilbab bukan hanya soal mau tidak mau, nyaman tidak nyaman, bahkan siap belum siap. Hal tersebut bukanlah menjadi alasan untuk tidak berjilbab. Jelas dalam firman-Nya, jikalau wanita berjilbab, ia akan mudah dikenal identitasnya dan menjaga mereka.

Berjilbab memang bukan sekadar menanggalkan kain kerudung ke atas kepala. Berjilbab adalah menjaga aurat agar tidak terlihat dengan orang yang bukan mahramnya. Namun, hal itu perlu didukung pula dengan akhlak yang baik dari wanita muslim.

Dari sisi lain, ada manfaat yang luar biasa bagi wanita yang menggunakan jilbab. Menurut paparan dokter muda Indonesia, dr. Dewi Inong,Sp.KK, yang mengemukakan hasil riset para dokter kulit bahwa pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali tangan (telapak tangan dan punggung tangan) dan wajah dapat mencegah radiasi sinar ultra violet C penyebab kanker kulit.

Bukan cuma itu, rekomendasi ini hanya ditujukan kepada wanita, sama seperti syari’at mengenakan jilbab dalam Islam yang hanya ditujukan kepada wanita. Karena ternyata kulit wanita lebih tipis dari pada kulit pria dan juga memiliki jumlah pigmen yang lebih sedikit pada ras yang sama. Hal ini berarti wanita lebih rentan terkena kanker kulit.

Sesungguhnya ada banyak manfaat positif dengan berjilbab. Berjilbab tidak menjadikan kalian menjadi wanita yang rendah diri. Dengan baik Allah menguatkan umat muslim dalam firmannya QS.Ali-Imran:139 berbunyi “Dan janganlah kamu lemah (rendah diri) dan janganlah bersedih hati, padahal kamulah orang–orang yang paling tinggi (derajatnya) jika kamu beriman (menjadi muslim).”

Berjilbab akan sangat indah jika diikuti dengan pakaian yang rapi. Islam mengatur sedemikian rupa tata cara kesopanan. Berpakaian sesuai dengan aturan Islam, yaitu menutup aurat kecuali wajah dan telapak tangan, memakai pakaian yang tidak transparan dan ketat, serta tidak membentuk tubuh. Itulah Islam yang mengajarkan perilaku rapi dan sopan dalam kehidupan.

Ciri-ciri pakaian yang sopan dan rapi tentu sangat menjaga keindahan dan keselamatan wanita. Dalam sebuah hadis Rasulullah bahwa “wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, sesat dan menyesatkan, yang dikepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka (wanita-wanita seperti ini) tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak yang jauh” (HR. Muslim).

Perkara dari hadis yang mengingatkan wanita muslim memperhatikan penampilan, tentu ada hikmahnya. Sang Pencipta telah mengatur untuk wanita,seharusnya wanita muslim mencermati baik dan buruknya. Berpakaian sopan dan rapi dalam Islam, memang butuh proses. Tetapi, alangkah baiknya jika hal tersebut dipatuhi sesuai aturan-Nya. Sebab perubahan dimulai dari niat dan usaha diri sendiri.

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Mahasiswi semester 3 program studi Jurnalistik, Politeknik Negeri Jakarta. Suka menulis dan aktif sebagai anggota dalam organisasi di Himpunan Jurusan. Selain suka menulis, juga senang membaca dan memasak.

Lihat Juga

FSLDK Jadebek Kembali Gelar Aksi Gerakan Menutup Aurat

Figure
Organization