Topic
Home / Berita / Opini / Apakah Piyungan Mengejar Sensasi Untuk Menjaga Rating?

Apakah Piyungan Mengejar Sensasi Untuk Menjaga Rating?

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Screenshoot laman pkspiyungan.org
Screenshoot laman pkspiyungan.orgorg

dakwatuna.com – Sungguh, saya mengapresiasi sepenuh hati atas kreativitas dan kesungguhan admin Piyungan dalam mengelola web. Saya bangga dan gembira saat portal piyungan mendapat respon ruaarr biasa. Sebagai bukti kebanggaan, saya ikhlaskan tulisan-tulisan saya dicopas dan dimuat portal Piyungan, tanpa ada transaksi selain transaksi kemaslahatan dakwah dan pencerdasan umat.

Namun saat banyak yang mengirim pesan melalui inbox, bahwa mereka menjadi korban yang diblokir akibat mengkritisi Piyungan. Pun berita-berita terakhir soal “pengucapan selamat Natal”, dari mulai Syaikh Al-Qaradhwai, Erdogan, Hidayat Nurwahid, hingga Ahmad Heryawan. Saya kok merasa aneh, apa yang menjadi visi dan misi besar portal Piyungan dalam mengutip berita di portalnya.

Apakah mengejar sensasi untuk menjaga rating? Jika ini yang menjadi target. Saya turut prihatin 1000%. Jika tidak waspada, niat seperti ini hanya awal dari kebangkrutan. Saya teringat firman Allah Taala Surat Asy-Syuura: 20, “Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya, dan bagi siapa yang menghendaki keuntungan di dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.”

Setahu saya, di antara etika menukil berita dan menyebarkannya adalah: Apakah berita yang kita nukil itu mengandung kebaikan dan faedah bagi umat dan Islam secara keseluruhan? Piyungan yang menukil fatwa Syaikh Al-Qaradhawi tentang ucapan Natal, juga memberitakan Erdogan yang mengucapkan natal, adalah melanggar etika azas kebaikan dan faedah. Mengapa? Fatwa dan situasi kondisi Syaikh Al-Qaradhawi, Presiden Erdogan sangat situasional. Lalu apa manfaatnya untuk Indonesia dan umat Islam, yang fakta di lapangan menjadi korban Kristenisasi massif di segala bidang kehidupan? Jika saya sebagai admin Piyungan, saya akan menahan diri untuk memposting berita tersebut, mengingat tidak ada maslahat dan kebaikan bagi umat.

Mudah ditebak! Pembaca Piyungan resah. Hal-hal yang cenderung sensitif dan mengandung resistensi, lalu dimuat di portal yang sejak kemunculannya membawa nama PKS. Perlu kearifan seorang admin Piyungan. Sebab meninggalkan berita yang mengundang suasana konflik dan perdebatan, jauh lebih maslahat bukan?

Di awal saya sempat kaget. Mengapa sekelas HUMAS DPP PKS turun tangan menangani Piyungan. Saya sedikit curiga, jangan-jangan portal Piyungan sudah mirip portal Rassad.com di Mesir. Didatangi intelejen Mesir. Lalu dijejali data-data topsecret oleh pihak intelejen. Kemudian apa yang terjadi? Semua terpeleset bukan? Bahkan koran Asy-Sya’ab menukilkan berita dari Rassad.com yang ternyata jebakan.

Saya paham betul. Godaan materi sangat besar dan posisi tawar portal Piyungan makin kuat. Namun sekali lagi, buat apa jika kebesaran nama besar dan gelimang materi, mencerabut admin Piyungan dari visi dan misi besarnya. Tentu saya tidak ingin Piyungan hanya memuji-muji PKS. Tapi tetap, azas menukil berita yang didasari keikhlasan, kemaslahatan umat, dan tentunya profesionalisme jurnalistik. Satu lagi, tidak antipati terhadap kritik. Fanspage saya Nandang BUrhanudin, tidak pernah mengkick atau memblokir orang-orang yang menyampaikan komennya. Sekalipun caci maki!

Ayo admin Piyungan! Target kita adalah mengimbangi Zionis dan Salibis! (usb/dakwatuna)

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Alumni Universitas Al-Azhar, Kairo-Mesir.

Lihat Juga

PKS Gencar Bantu Korban Gempa dan Tsunami Sulteng

Figure
Organization