Topic
Home / Berita / Daerah / 60 Persen Terumbu Karang Kota Makassar Rusak

60 Persen Terumbu Karang Kota Makassar Rusak

Jaringan polip karang di Makassar (ilustrasi)
Jaringan polip karang di Makassar (ilustrasi)

dakwatuna.com – Jakarta. Kondisi Terumbu Karang Kota Makassar cukup memprihatinkan. Dari hasil Reef Check 2014 atau pemantuan terumbu karang Marine Science Diving Club Universitas Hasanuddin (MSDC- Unhas) pada tanggal 7 sampai 9 November 2014 lalu mengungkapkan telah terjadinya kerusakan mencapai 60 persen.

Pemantauan yang melibatkan berbagai stake holder tersebut dilakukan pada 3 Pulau-pulau kecil Kota Makassar yakni Barrang Lompo, Barrang Caddi dan Samalona. “Kalau kami rata-ratakan kerusakan terumbu karang saat ini telah mencapai 60 persen pada 3 pulau yang menjadi titik pengambilan data kami,” ujar Ketua MSDC Unhas Syamsu Rizal di Makassar, Rabu (24/12).

Rizal menjelaskan, setiap pulau dilakukan pendataan pada 2 stasiun dengan 2 kedalaman berbeda yakni 3 meter dan 10 meter. “Metode Reef Check telah teruji secara internasional dan telah digunakan di berbagai negara,” jelas Rizal.

Hasilnya untuk Pulau Barrang Lompo di stasiun I tutupan terumbu karang hidup tinggal 26,00 persen pada kedalaman 3 meter dan 38,00 persen pada kedalaman 10 meter. Untuk stasiun II kedalaman 3 meter 46,00 persen dan kedalaman 10 meter 21,00 persen. Sementara pada Pulau Barrang Ca’di di stasiun I Kedalaman 3 meter 49,00 persen, Kedalaman 10 meter 46,00 persen dan Stasiun II Kedalaman 3 meter 38,00 persen, kedalaman 10 meter 34,00 persen.

Pulau Samalona stasiun I Kedalaman 3 meter 41,00 persen, kedalaman 10 meter 44,00 persen dan staiun II Stasiun II Kedalaman 3 meter : 27,00 persen dan Kedalaman 10 meter 69,00 persen. Hasil tersebut juga menggambarkan terjadinya peningkatan kerusakan setiap tahunnya. (Selengkapnya lihat grafis). “Setiap tahunnya kami melakukan pendataan. Hasilnya terjadi peningkatan kerusakan yang cukup signifikan,” ungkap Rizal.

Melihat kondisi yang sedemikian parah tersebut, Kata Syamsu Rizal perlu dilakukan kegiatan konservasi untuk menyelamatkan terumbu karang yang masih tersisa dengan langkah awal melakukan pemantauan mengenai kondisi secara berkala. “Data ini bisa menjadi referensi buat penentu kebijakan dalam hal ini pemerintah serta lembaga yang peduli terhadap lingkungan,” tandasnya.

Sementara anggota komisi B Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Syahruddin Said yang mengetahui hasil tersebut menyatakan akan mengusulkan program-program pembanguan yang berbasis kelautan khususnya untuk perbaikan terumbu karang di Kota Makassar. “Sebagai legislator yang besar di Pulau Barrang Ca’di saya berjanji akan memperjuangkan program yang lebih mengutamakan mengenai pesisir lautdan pulau-pulau kecil,” jelasnya.

Menurutnya, perlu adanya keterlibatan semua stake holder untuk melekukan perbaikan terumbu karang yang rusak tersebut. “Ini kan sudah ada datanya bahwa setiap tahunnya terjadi peningkatan kerusakan. Jadi ayo kita sama-sama melakukan perbaikan karena kalau hanya satu pihak pastinya tidak akan berhasil,” jelasnya.

Sementara Ketua Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Peternakan Kota Makassar, Abdul Rahman Bando mengatakan, pihaknya selalu berusaha untuk menyadarkan masyarakat untuk tidak melakukan penrusakan. “Terumbu karang adalah rumah ikan, jadi kalau itu sudah rusak pastinya daerah penangkapan nelayan akan jauh dari bibir pantai,” ungkapnya.

Kata dia pihanya memiliki sedikit kendala dimana disaat harus melarang melakukan pengrusakan tetapi belum ada anggaran yang cukup untuk memberikan solusi. “Kalau mereka tidak membius atau membom mereka mau makan apa. Ini yang membuat kami biasanya kesulitan makanya nperlu adanya anggaran yang besar untuk menyiapkan mereka kapal yang memadai dan ramah lingkungan,” jelasnya. (abr/dakwatuna)
======================

Bahan Grafis Presentase tutupan karang hidup pada

*Pulau Barrang Lompo

-Stasiun I

Tahun 2012
Kedalaman 3 meter : 76, 25 persen
Kedalaman 10 meter : 49,38 persen

Tahun 2013
Kedalaman 3 meter : 31, 25 persen
Kedalaman 10 meter : 49,38 persen

Tahun 2014
Kedalaman 3 meter : 26, 00 persen
Kedalaman 10 meter : 38,00 persen

-Stasiun II

Tahun 2012
Kedalaman 3 meter : 78, 13 persen
Kedalaman 10 meter : 59,38 persen

Tahun 2013
Kedalaman 3 meter : 57, 50 persen
Kedalaman 10 meter : 45,00 persen

Tahun 2014
Kedalaman 3 meter : 46,00 persen
Kedalaman 10 meter : 21,00 persen

*Pulau Barrang Ca’di

-Stasiun I

Tahun 2012
Kedalaman 3 meter : 75, 00 persen
Kedalaman 10 meter : 48,75 persen

Tahun 2013
Kedalaman 3 meter : 56, 88 persen
Kedalaman 10 meter : 59,38 persen

Tahun 2014
Kedalaman 3 meter : 49, 00 persen
Kedalaman 10 meter : 46,00 persen

-Stasiun II

Tahun 2012
Kedalaman 3 meter : 86, 88 persen
Kedalaman 10 meter : 64,38 persen

Tahun 2013
Kedalaman 3 meter : 50, 63 persen
Kedalaman 10 meter : 50, 00 persen

Tahun 2014
Kedalaman 3 meter : 38,00 persen
Kedalaman 10 meter : 34,00 persen
*Pulau Samalaona

-Stasiun I

Tahun 2012
Kedalaman 3 meter : 63,75 persen
Kedalaman 10 meter : 57,50 persen
Tahun 2013
Kedalaman 3 meter : 49,38 persen
Kedalaman 10 meter : 49,38 persen

Tahun 2014
Kedalaman 3 meter : 41,00 persen
Kedalaman 10 meter : 44,00 persen

Stasiun II

Tahun 2012
Kedalaman 3 meter : 68,75persen
Kedalaman 10 meter : 68,13persen

Tahun 2013
Kedalaman 3 meter : 30,63 persen
Kedalaman 10 meter : 77,50 persen

Tahun 2014
Kedalaman 3 meter : 27,00 persen
Kedalaman 10 meter : 69,00 persen

karang 1

grafis 1 grafis 2

Redaktur: Abdul Rohim

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang suami dan ayah

Lihat Juga

Ibu Dua Anak yang Pertaruhkan Hidup di Makassar, Terima Bantuan Lapak Berkah IZI

Figure
Organization