Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Krisis Kemanusiaan Kini Mengancam Penjara-penjara di Gaza

Krisis Kemanusiaan Kini Mengancam Penjara-penjara di Gaza

Bangunan fisik di Gaza porak-poranda akibat agresi Zionis Israel. (Islammemo.cc)
Bangunan fisik di Gaza porak-poranda akibat agresi Zionis Israel. (Islammemo.cc)

dakwatuna.com – Gaza. Kementerian dalam negeri Palestina di Jalur Gaza mengumumkan, bahwa krisis kemanusiaan kini juga mengancam penjara-penjara serta narapidana yang di dalamnya, pasalnya pihak pemerintah di Gaza tidak memiliki anggaran untuk memenuhi kebutuhan operasional penjara.

Kolonel Athiah Manshur, direktur untuk perbaikan penjara yang bekerja di bawah Kemendagri di Jalur Gaza mengatakan, “Saat ini penjara yang ada tidak mampu menerima para tahanan baru yang diputuskan pengadilan, karena operasional di penjara sendiri kini tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya karena ketidakadaan anggaran.” Ia kemudian mengeluh karena kondisi buruk ini sudah lama terjadi  sejak dibentuknya pemerintahan bersatu Palestina.

Athiah kemudian menambahkan, ia sudah mengadukan hal ini kepada pemerintah bersatu, termasuk juga minimnya kebutuhan medis seperti obat-obatan untuk para tahanan yang ada di dalam penjara. Disamping itu penjara-penjara yang ada juga memiliki masalah dalam persediaan gas dan listrik.

Perwakilan kemendagri Gaza ini juga menjelaskan, bahwa penjara membutuhkan alat-alat pembersih, karena selama ini pihaknya hanya memanfaatkan alat pembersih yang dahulu diberikan oleh Komite Internasional Palang Merah, alat pemberian itu sama sekali belum dapat memenuhi kebutuhan penjara. Ia kemudaian mewanti-wanti bahwa bencana kesehatan dapat menjadi ancaman serius bagi para napi di dalam penjara.

Manshur kemudian meminta kepada Rami Hamdallah selaku kepala pemerintahan bersatu di Palestina dan juga Menteri Dalam Negeri, untuk segera bertindak menangani kondisi di dalam penjara Gaza, sebelum semuanya terlambat sehingga akan berdampak terhadap munculnya permasalahan baru.

Sebagaiman diketahui bahwa pemerintah bersatu Palestina selama ini tidak mengambil alih fungsinya di Gaza, padahal sudah dibentuk sejak tanggal 2 Juni lalu. Mereka justru menuduh Hamas telah membuat pemerintahan bayangan di Gaza, tuduhan yang kemudian dibantah oleh pihak Hamas.

Akibat tidak adanya perhatian dari pemerintahan bersatu Palestina, Gaza kian mengalami berbagai krisis kemanusiaan, karena tidak adanya anggaran operasional yang memadai. Hal ini menyebabkan lumpuhnya sektor kesehatan di seperti di rumah sakit, yang berimbas kepada mogok kerjanya para cleaning service sejak sepekan lalu, karena gaji mereka belum juga dibayarkan. (msy/imo/dakwatuna)

Redaktur: Muh. Syarief

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Wakil Direktur Studi Informasi Alam Islami (SINAI) Mesir 2008

Lihat Juga

Opick: Jangan Berhenti Bantu Rakyat Palestina!

Figure
Organization