Topic
Home / Berita / Internasional / Eropa / Mengharukan, Ketika Bocah 3 Tahun Pertama Kali Mendengar Suara Ibunya

Mengharukan, Ketika Bocah 3 Tahun Pertama Kali Mendengar Suara Ibunya

Ryan dan ibunya Jennifer (dok facebook)
Ryan dan ibunya Jennifer (dok facebook)

dakwatuna.com – Reaksi Ryan Aprea saat pertamakali mendengar suara ibunya ini terasa begitu manis dan mengharukan bukan hanya untuk sang ibu, tapi juga orang-orang lain. Dalam sebuah tayangan video berdurasi hampir tiga menit itu terlihat bagaimana Ryan, yang selama tiga tahun hidupnya tidak bisa mendengar, akhirnya bisa menangkap suara celotehan sang ibu.

Ryan terlahir dengan gangguan pendengaran. Sang ibu, Jennifer, melahirkannya ketika usia kandungannya baru 25 minggu atau sekitar enam bulan. Setelah lahir, tujuh bulan pertama dihabiskan Ryan di ruang NICU. Dokter kemudian memvonis dia tuli atau tidak bisa mendengar.

Jennifer meyakini gangguan pendengaran yang dialami Ryan karena adanya infeksi di dalam telinga. Namun dokter belum yakin. Hingga pada awal 2014 lalu, Ryan mendapat pemasangan implan koklea atau rumah siput. Koklea merupakan bagian dari telinga tengah yang menerima getaran suara. Namun karena infeksi yang terjadi di dalam telinga Ryan, operasi pemasangan implan tertunda.

Operasi tersebut akhirnya berhasil dilakukan baru-baru ini. Dan dokter siap menyalakan koklea tersebut sehingga Ryan bisa mendengar. Namun sebelum koklea itu dinyalakan, dokter sempat memperingatkan Jennifer bahwa mungkin saja putranya akan merasakan ketidaknyamanan atau sama sekali tidak memberikan reaksi.

Sesuai peringatan dokter tersebut, Jennifer tidak terlalu berekspektasi ketika implan koklea itu dinyalakan. Namun ternyata reaksi Ryan di luar dugaan. Dia bisa mendengar suaranya untuk pertama kali. Dan sang putra tersenyum dan terkadang tertawa-tawa bahagia. Dalam video terlihat bagaimana Ryan tersenyum lebar ketika ibunya menyapanya dengan ‘hai.’ Video Ryan ketika pertama kali mendengar suara ibunya ini diunggah Jennifer ke akun Facebook dan kemudian tersebar ke dunia maya.

“Aku benar-benar syok sejujurnya,” ujar Jennifer saat diwawancara HLN soal reaksi pertama putranya mendengar suaranya. “Orang-orang berkomentar, bagaimana bisa aku tidak menangis? Aku tidak menangis sedikitpun. Aku terlalu bahagia mengetahui dia ternyata menikmati mendengar suara kami. Kami tidak tahu hal ini terjadi dan itu sangat membahagiakan,” tambahnya lagi.

Saat ini implan koklea yang dipasang masih diatur dengan suara rendah sehingga Ryan belum terlalu nyaman dengan apa yang didengarnya. Namun pekan depan pengaturan suara pada implan koklea akan dibuat maksimal.

Jennifer berharap setidaknya pemasangan implan koklea tersebut bisa membantu Ryan mengenali situasi atau obyek yang membahayakan. Untuk saat ini implan tersebut sudah cukup banyak berdampak baik pada hidupnya. Dia bisa menikmati bermain dengan mainannya yang selama ini dia tahu hanya bisa menyala, padahal ada suaranya.

“Dia tidak banyak membuat kontak mata,” kata Jennifer seraya menambahkan kalau dokter mengkhawatirkan anaknya menderita autis. Saat ini Jennifer dan suaminya, mencoba mengajarkan Ryan bicara sehingga mereka bisa berkomunikasi dengan baik. (detik/rem/dakwatuna)

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Terkena Peluru Zionis di Kepalanya, Bayi Palestina Berusia Tiga Tahun Harus Dirawat Intensif

Figure
Organization