dakwatuna.com – Damaskus. Sebuah LSM Pengungsi Palestina di Suriah memberikan laporan, sejak awal kali revolusi meletus, tercatat sudah 278 orang pengungsi Palestina yang tewas di dalam penjara rezim Asad, mereka tewas karena disiksa.
LSM ini melalui pressrilisnya juga menjelaskan, jasad para pengungsi yang tewas itu belum dikembalikan rezim Asad kepada keluarganya. Pihak Suriah hanya melaporkan anggota keluarga mereka telah tewas dan kini telah dikuburkan.
Menurut LSM ini kemungkinan jumlah korban melebihi dari data yang mereka dapatkan, karena banyak dari pengungsi Palestina yang tidak mengabarkan tewasnya anggota keluarga mereka di penjara rezim Asad, mereka takut penyebaran informasi itu justru akan membuat militer rezim Asad marah dan menangkap anggota keluarga mereka yang lain..
Kondisi para pengungsi Palestina di Suriah sangat menyedihkan, seperti yang terjadi di kamp pengungsiaan Khan Syaikh, mereka sudah lama hidup tanpa listrik. Lokasi mereka pun berada di tengah arena pertempuran antara pejuang revolusi dengan tentara rezim Asad.
LSM ini juga melaporkan, pemutusan saluran air di Kamp Pengungsiaan Palestina di Dar’a, selatan Suriah telah memasuki bulan ke delapan, sedangkan di permukiman Yarmuk sudah memasuki bulan keempat, sehingga semakin memperburuk kondisi kemanusiaan di sana. Disamping kekurangan air, mereka juga hidup tanpa listrik dan minimnya peralatan medis. (msy/sf/dakwatuna)