Topic
Home / Keluarga / Kesehatan / Mengenal Fitoestrogen untuk Wanita Menopause

Mengenal Fitoestrogen untuk Wanita Menopause

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (lady.gazeta.kz)
Ilustrasi. (lady.gazeta.kz)

dakwatuna.com – Menopause atau berakhirnya masa menstruasi merupakan periode yang akan dialami oleh setiap wanita. Pada masa itu biasanya seorang wanita mengalami perubahan atau gejala-gejala yang tidak mengenakan, contohnya hot flushes (semburat panas), berkeringat, kurang tidur, kelelahan gangguan konsentrasi dan memori, gangguan fungsi seksual, cairan vagina mengering, serta dua hal yang serius dan berbahaya yaitu timbulnya penyakit kardiovaskular dan osteoporosis. Osteoporosis pada menopause hampir selalu terjadi. Hal tersebut disebabkan karena berkurangnya hormon estrogen. Hormon tersebut berperan penting salah satunya dalam menjaga struktur tulang, meningkatkan penyerapan kalsium dan keseimbangannya, sehingga pada wanita menopause perlu obat-obat penambah hormon, termasuk estrogen. Selain estrogen, dikenal pula fitoestrogen. Bagaimana peran fitoestrogen terhadap wanita menopause?

Fitoestrogen terdiri dari kata fito dan estrogen. Fito artinya tanaman, sedangkan estrogen adalah salah satu dari kelompok hormon steroid yang diproduksi oleh ovarium, plasenta, kelenjar adrenal dan dalam jumlah kecil, oleh testis laki-laki. Maka, fitoestrogen adalah suatu senyawa berbasis tanaman tertentu yang mempunyai kerja mirip estrogen. Fitoestrogen terdiri dari 3 jenis yaitu:

  1. Isoflavonoid : terutama terdapat pada kacang kedelai, buncis, kacang panjang, bawang putih, strawberry.
  2. Comenstains: terutama terdapat pada kecambah (tauge), kacang-kacangan dan biji bunga matahari, serta alfalfa dan clover. Dua tanaman terakhir itu tidak ditemukan di Indonesia.
  3. Lignans: terutama terdapat pada padi, bawang putih, brokoli, wortel, kentang, jeruk dan apel.

Walaupun mirip, kerja fitoestrogen tidak sekuat dan sehebat estrogen. Estrogen dikenal mempunyai efek samping yang tidak mengenakan atau efek buruk antara lain tumor payudara, sehingga para wanita enggan menggunakannya. Atas dasar itu para peneliti melakukan berbagai studi fitoestrogen sebagai terapi alternatif.

Beberapa studi pada hewan percobaan maupun manusia telah dilakukan untuk mengetahui manfaat fitoestrogen dalam mengurangi gejala-gejala menopause. Contoh studi di Cina pada wanita menopause yang mengalami osteoporosis menggunakan salah satu jenis fitoestrogen dalam bentuk kemasan kapsul. Hasil penelitian tersebut belum cukup membuktikan adanya perbaikan struktur tulang osteoporosis pada wanita menopause. Studi lainnya dari Eropa, yang menggunakan produk fitoestrogen isoflavon, hasil menunjukkan berkurangnya gejala hot flushes (semburat panas) pada wanita menopause.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap keamanan, fitoestrogen memang tidak menunjukkan efek samping yang serius pada wanita yang mengkonsumsi produk fitoestrogen jangka panjang maupun jangka pendek. Efek samping yang ditemukan antara lain gangguan pencernaan contohnya konstipasi dan diare.

Jadi, fitoestrogen untuk wanita menopause terutama yang telah mengalami osteoporosis ternyata belum cukup kuat peranannya atau belum dapat sepenuhnya untuk pencegahan maupun sebagai terapi tunggal pengganti hormon.

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 1.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Kemuliaan Wanita, Sang Pengukir Peradaban

Figure
Organization