Bagaimana Membangun Rumah Kecil, Namun Desainnya Tetap Sesuai Syariat Islam?

dakwatuna.com – 

Pertanyaan:

Assalaamu’alaikum wrwb

Pak Andan di dakwatuna.com ,  saya ingin memiliki rumah dengan desain sesuai syariat Islam. Walaupun tanah saya kecil.  Ukuran tanah saya hanya 5,5 m x 14 m.  Tanah memanjang ke belakang. Dengan jalan kecil di depan lahan yang hanya cukup untuk 1 mobil.

Pak Andan, saya ingin memiliki 1 kamar tidur utama di bawah plus wc dalam nya, lalu ruang tamu, ruang keluarga, dapur, wc umum , taman dan carport yang lapang untuk mobil serta sepeda anak – anak.

Di lantai atas saya ingin ada 3 kamar tidur anak, 1 mushalla tertutup, gudang kecil, kamar mandi 2 buah, ruang cuci jemur dan balkon.

Demikian pertanyaan kami. Terima kasih atas tanggapannya.

Wassalaamu’alaikum wrwb

Haris – Cipulir

Jawaban:

Wa’alaikum salam wrwb

Pak Haris di Cipulir dan rekan – rekan netters dakwatuna.com , semoga silaturahim kita melalui media internet ini membawa keberkahan. Semoga ilmu yang saya bagikan ini ada manfaatnya. Mana tahu ada rezki di dalam nya, maka itu adalah karunia dari Allah. Karena Allah membuka pintu rezki nya pada setiap silaturahim yang terbentang.

Netters sekalian, permasalahan klasik kita adalah tanah yang kecil. Kebutuhan banyak tidak sesuai dengan daya tampung lahan. Hingga sering kali lahir desain yang tidak sehat. Bahkan jauh dari nilai – nilai Islami.

Untuk itu, dalam menerapkan desain rumah Islami di tanah yang kecil ini, saya membuka seluruh lahan menjadi tampak muka rumah. Dengan muka rumah yang lapang, kita akan dapat leluasa mengatur pola sirkulasi pergerakan manusia penghuni rumah nya.

Pintu masuk rumah jelas ada 2 arah. Dari ruang tamu dan dari dapur. Ruang tamu tersekat dengan partisi hingga tetap memiliki privacy. Tidak bercampur dengan keluarga di ruang duduk dan ruang makan.

Dapur juga tidak saya buat buntu. Karena di samping dapur masih ada jalan setapak kecil yang dapat digunakan sebagai jalan tembus ke area privacy rumah. Hingga jika ada tamu, tetap saja keluarga dapat masuk ke dalam rumah dengan nyaman.

Tangga saya letakkan di tengah, sebagai pembatas ruang dan tempat untuk meletakkan kamar mandi umum di bawahnya. Dengan pola ini kita memiliki sirkulasi yang baik untuk lantai atas yang akan menjadi penutup lantai satu.

Di lantai 2 saya baris kan semua ruang tidur anak dan mushalla pada satu lajur. Hingga saya dapat dengan leluasa memperoleh jalan di depan area tersebut yang dapat saya gunakan untuk ruang gudang, ruang duduk serta wc.

Hingga pada akhirnya di ujung desain ada balkon di area depan dan ruang cuci jemur di area belakang. Alhamudulillah, selesai sudah desain rumah Islami kita kali ini.  Semoga keluarga Pak Haris mendapat keberkahan dengan desain rumah ini. Insya Allah , jika ada waktu saya bisa sllaturahim ke Cipulir – Ciledug.

Nah, netters sekalian, selesai sudah desain kita. Pak Haris memperoleh ruang tidur utama yang nyaman di belakang dengan privacy yang baik, sirkulasi hawa rumah tetap sejuk dengan void di sana sini, tamu tetap di tempatkan pada area yang baik hingga aurat keluarga tetap terjaga, anak – anak nyaman di atas dengan mushalla dan ruang duduk yang lega, serta yang terakhir istri menjadi senang karena area service seperti dapur, cuci jemur dan gudang tersedia secara memadai.

Akhirul kalam,

Wassalaamu’alaikum wrwb

Andan Nadriasta, ST

Kirimkan email pertanyaan /order desain/pelaksanaan ke : [email protected]

(andan/sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

(No Ratings Yet)

Loading...

Tentang Andan Nadriasta, ST

Lulusan Teknik Arsitektur angkatan 90 Univ. Pancasila. Bisa dihubungi di 0817-496-5742. Aktif menulis di media tahun 99. Sebagai pengisi rubrik griya di koran Republika. Sebelumnya sempat aktif di Tabloid Nova. Membantu pembuatan desain rumah tinggal yang di asuh oleh Ir. Nurhadi. Andan Nadriasta diambil dari bahasa sansekerta. Artinya adalah 'tangan yang berkarya'. Doa dari orang tua tersebut mengiringi segenap kegiatan dalam berkarya membuat disain rumah tinggal yang islami. Serta berdakwah di lingkungan sekitar hingga daerah yang dikunjungi.