Topic
Home / Berita / Daerah / Berantas Buta Huruf, 15 Relawan Dirikan Taman Bacaan di Dusun Tanjung Manggis

Berantas Buta Huruf, 15 Relawan Dirikan Taman Bacaan di Dusun Tanjung Manggis

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Relawan RZ bersama anak-anak TPA di Dusun Manggis, Kec. Sungai Asam Kab. Kuburaya, Pontianak.  (asih/rz)
Relawan RZ bersama anak-anak TPA di Dusun Manggis, Kec. Sungai Asam Kab. Kuburaya, Pontianak. (asih/rz)

dakwatuna.com – Pontianak. Sebanyak 15 orang relawan RZ (Rumah Zakat) cabang Pontianak mendirikan taman bacaan di Dusun Manggis, Kec. Sungai Asam Kab. Kuburaya, Pontianak. Ini merupakan salah satu kegiatan dari ekspedisi yang dilakukan relawan RZ selama dua hari. Dalam ekspedisi tersebut, relawan RZ menyalurkan bantuan bahan pangan dan memberikan kegiatan-kegiatan positif untuk memotivasi anak-anak serta masyarakat dusun tersebut.

“Kami mendirikan taman bacaan bersama warga untuk anak-anak dan warga setempat, yang buku-bukunya berasal dari sumbangan para donatur di Pontianak. Mayoritas warganya buta huruf karena tidak sekolah dan beberapa warga yang bisa membaca, kesulitan mendapatkan bahan bacaan. Oleh sebab itu kami berupaya agar sarana belajar membaca di dusun ini mumpuni, sehingga semakin banyak warga bebas buta huruf,” tutur Fadli Zulkaisi, salah seorang anggota ekspedisi, Kamis (27/11/14).

Dusun ini memiliki satu Puskesmas desa dengan seorang bidan. Terdapat dua sekolah di dusun ini yaitu satu madrasah ibtidaiyah dan satu madrasah tsanawiyah. Keterbatasan kondisi bangunan sekolah serta sarana prasarananya tidak sedikit pun menyurutkan semangat para siswanya untuk belajar.

“Listrik belum masuk ke dusun ini, sehingga pada malam hari desa akan sangat gelap. Jika ingin menggunakan listrik, masyarakat harus menggunakan genset. Saat ini hanya beberapa warga yang memilikinya,” ujar Fadli.

Ekspedisi ini mendapatkan sambutan positif dari para warga. Dalam kegiatan TPA yang diadakan relawan, Zurrotun mengungkapkan rasa gembiranya, “Senang, seru, belum pernah ada yang mengadakan kegiatan seperti ini.”

Warga lain, bapak Mahli juga mengungkapkan hal serupa ketika ditanya saat bersih-bersih masjid. “Saya sangat bangga teman-teman relawan RZ bisa datang ke sini dan memberikan banyak kegiatan positif,” ujarnya.

Tidak hanya masyarakat yang mendapat pembelajaran dari kegiatan ini, melainkan juga para relawan itu sendiri. “Banyak hikmah yang didapatkan di sini. Namun, satu yang dapat saya disimpulkan adalah hidup ini terlalu indah untuk disia-siakan hanya demi kenikmatan dunia. Ketika manusia terus melihat ke atas dalam urusan dunia, maka tidak akan ada kepuasan yang didapatkan. Tapi cobalah untuk melihat ke bawah, maka indahnya kenikmatan akan kita rasakan,” ungkap Fadli.

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Lihat Juga

Melawan Skeptisme di Kampung Buta Huruf

Figure
Organization