Topic
Home / Berita / Agenda Umat / Menyemai Benih Kerelawanan untuk Pelajar Indonesia

Menyemai Benih Kerelawanan untuk Pelajar Indonesia

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

poster-SPC_Rev-01dakwatuna.com – Jakarta.  Belum lama rasanya, saat banyak orang di republik ini memperingati heroisme para pendahulunya dalam mengusir penjajah. Hari ke-10 di bulan November tahun 1945, tepat 69 tahun yang lalu, seorang pemuda bernama Soetomo menolak menyerah pada keadaan. Pidatonya di sebuah radio lokal, membakar semangat warga Surabaya kala itu untuk turun ke medan perang. Menumpahkan rasa cinta mereka akan tanah air. Kita pun mencatat kejadian ini sebagai salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah Kemerdekaan Indonesia, Hari Pahlawan Nasional.

Ada banyak peristiwa perjalanan sejarah Republik ini yang mencatat peran penting pemuda di dalamnya. Dan serasa telah menjadi garis Tuhan, bahwa pemuda Indonesia selalu bisa mengambil peran bagi kemajuan bangsanya.

Bagaimana dengan pemuda Indonesia masa kini? Keraguan memang tak bisa dipungkiri akan eksistensi pemuda Indonesia saat ini. Apalagi jika kita kerucutkan menjadi peran penting pelajar dalam mengisi kemerdekaan. Pelajar hari ini telah memasuki era kebebasan dalam memilih berbagai macam aktivitas yang tersedia sesuai dengan kecenderungan, minat dan bakat. Namun, tak jarang  justru pilihan mereka menyimpang dari kaidah norma yang berlaku.

Realitas menunjukkan bahwa pelajar masih mengalami kekosongan nilai kepemimpinan dan kedermawanan sosial. Betapa banyak pelajar yang lebih suka menyulut api permusuhan sesama pelajar dibandingkan pertemanan dan kedamaian. Mereka lebih suka tawuran untuk membentuk eksistensi kelompok. Pelajar yang tidak peka terhadap sesama, mereka lebih senang dengan menampilkan pola konsumtif yang tidak bermanfaat.

Namun, di tengah terpaan masalah yang dialami pelajar saat ini, saya masih meyakini bahwa para pelajar Indonesia mampu untuk turut untuk membuktikan eksistensi positifnya. Karena pelajar Indonesia mempunyai embrio “hebat” yang diwariskan sejarah. Embrio yang akan tumbuh kembang menjadi penopang masa depan bangsa dan negara. Embrio inilah yang akan menjadi pemimpin. Embrio ini pula yang akan menggerakkan roda masyarakat. Pada merekalah kelak Republik ini  kita titipkan.

Dalam rangka mewadahi para pelajar untuk tumbuh menjadi generasi tumpuan bangsa, Komunitas Filantropi Pendidikan (KFP) mengundang para pelajar Indonesia dari seluruh penjuru Nusantara untuk terlibat mengukir kebanggaan dengan mengirimkan ide terbaik dalam lingkup sosial dan kerelawanan bertemakan pendidikan, ekonomi, kesehatan, seni dan budaya, yang menjadi solusi akan permasalahan di sekitarnya.

Tahun ini untuk kali ketiga KFP menghelat Sosial Project Competition (SPC). Dan setiap kali perhelatan, kami selalu dibuat bangga oleh ratusan pelajar yang siap menjadi penawar rindu Indonesia akan generasi muda yang hebat. Perhelatan #SPC2014 berlangsung 10 November – 20 Desember 2014. Kami ingin menyemai benih kerelawanan untuk pelajar Indonesia. Tak hanya itu, saya ingin kembali membuktikan, kalau Ibu Pertiwi tak pernah absen untuk melahirkan generasi muda (pelajar) yang peduli akan sesamanya. Info lebih lanjut http://bit.ly/FAQ_SPC atau http://bit.ly/TVC_SPC2014.

(Andi Angger Sutawijaya/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 1.00 out of 5)
Loading...
Media Relations - Marketing Komunikasi Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa, Alumni Manajemen Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian IPB, Jaringan Muslimah Nasional FSLDK Indonesia 2012-2015. Hobi membaca, menulis dan travel.

Lihat Juga

Relawan Nusantara Jakarta Timur Gelar Indonesia Mendongeng 6

Figure
Organization