Topic
Home / Berita / Daerah / RZ Bekali Penghuni Lapas Wanita Bercocok Tanam

RZ Bekali Penghuni Lapas Wanita Bercocok Tanam

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Pelatihan Bercocok Tanam Bagi penghuni lapas wanita semarang, Kamis (20/11/14).  (Asih/rz)
Pelatihan Bercocok Tanam Bagi penghuni lapas wanita semarang, Kamis (20/11/14). (Asih/rz)

dakwatuna.com – Semarang. RZ cabang Semarang bersama Komite Relawan Nusantara (KRN) menginisiasi pelatihan dan pendampingan pemberdayaan untuk warga Lapas kelas IIA Wanita, Semarang. Pelatihan ini dijalankan bersama dengan Komunitas Hidroponik Jawa Tengah untuk memberikan penyuluhan mengenai bercocok tanam dengan metode hidroponik.

“Kami berupaya untuk mempersiapkan mental dan keahlian para penghuni lapas, agar saat mereka terbebas dari bui, mereka memiliki keahlian yang dapat dijadikan sumber mata pencarian. Dengan keahlian ini juga diharapkan dapat membantu mereka berbaur kembali dengan masyarakat,” tutur Program Head RZ cabang Semarang, Erip Saepul Rizal, Kamis (20/11/14).

Peserta yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 25 dari 272 penghuni Lapas Wanita kelas IIA Semarang. Kapasitas tempat pelatihan yang terbatas di dalam lingkungan Lapas, menjadi faktor keterbatasan peserta yang terlibat. Dalam kesempatan ini, diserahterimakan peralatan hidroponik dan 300 paket kornet Superqurban untuk para penghuni Lapas.

Pelatihan dihadiri oleh Ketua Umum Komunitas Hidroponik Indonesia, Ir. Iyos Sutiyoso dan didampingi Ketua Komunitas Hidroponik Jawa Tengah, Kunto. Sementara RZ diwakili oleh HOR Jawa, Warnitis. “Alhamdulillah, peserta terlihat antusias, tercermin dari banyaknya pertanyaan di setiap sesi pelatihan,” ujar Warnitis.

Kepala Lapas Kelas IIA Wanita Semarang, Suprobowati, mengaku senang dapat bekerja sama dalam mengadakan pelatihan ini. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada RZ dan KHJ yang sudah memfasilitasi warga Lapas dengan pelatihan hidroponik. Karena salah satu syarat yang harus dipenuhi saat keluar dari lapas wanita ini adalah mereka harus memiliki keahlian yang dapat menunjang kehidupan mereka,” ungkap Suprobowati. (asih/rz/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Lihat Juga

OSIS SMP Juara Pekanbaru Bersama Rumah Zakat Laksanakan Aksi Kemanusian Penggalangan Dana Untuk Suriah

Figure
Organization