Topic
Home / Berita / Internasional / Amerika / Ini Bukti Benua Amerika Ditemukan oleh Petualang Muslim

Ini Bukti Benua Amerika Ditemukan oleh Petualang Muslim

Prof. Fuat Sezgin dalam sebuah acara dialog (emedya.org)
Prof. Fuat Sezgin dalam sebuah acara dialog (emedya.org)

dakwatuna.com – Amerika Serikat. Sejarawan asal Turki, Prof. Fuat Sezgin, menyatakan bahwa orang-orang Islam-lah yang pertama kali menemukan benua Amerika sebelum petualang asal Spanyol, Christopher Columbus, sampai ke benua tersebut.

Bukti tentang itu, terang Sezgin, telah dituangkannya dalam buku-bukunya setelah riset dan penelitian tentang geografi negara-negara Islam selama kurang lebih 26 tahun terakhir.

Lebih lanjut Sezgin (yang menjadi profesor di Institut Ilmu Sejarah Arab dan Islam, Universitas Goethe Jerman) menyatakan bahwa kesimpulannya tentang fakta sejarah penemuan Amerika oleh petualang muslim semakin menguat berdasarkan sejarah penulisan peta-peta geografi.

“Penelitian saya berhasil membuktikan kesalahan klaim yang menyebutkan orang Eropa sebagai penulis peta dunia pertama kalinya. Peta-peta zaman dahulu tersebut ternyata ditulis berdasarkan peta-peta kuno yang ditulis orang Islam.”

“Dan hal ini yang menguatkan kesimpulan saya bahwa Amerika ditemukan oleh orang Islam, kemudian menuliskan petanya sebelum Christopher Columbus sampai ke benua tersebut,” terang Sezgin.

“Pada awal-awal saya meneliti peta dan sejarah, saya seperti kebanyakan lainnya yang meyakini orang Eropa sebagai penulis peta dunia yang kita gunakan sekarang ini. Sebagai sejarawan peta dunia, saya sangat perhatian dengan masalah panjang, lebar, dan masa waktu yang diperlukan untuk menulis peta,” ungkapnya.

“Petualang asal Portugal Vasco Da Gama bisa sampai ke India menggunakan peta yang dibuat orang Islam. Sekembalinya dari India, dia mulai membuat gambar peta benua Afrika dan Samudera Hindia.”

Menurutnya, kesalahan klaim pun bermula dari sini.

“Tidaklah mungkin seseorang dapat melukis peta dalam jangka waktu dua atau tiga bulan, dan siapa yang mengklaim hal itu berarti dirinya tidak paham dengan ilmu peta, karena peta tersebut bahkan tidak mungkin dapat diselesaikan dalam kurun waktu 500 tahun (karena keterbatasan alat bantu teknologi), kecuali hanyalah merupakan penyempurnaan dari peta-peta yang ditulis sebelumnya,” terang Prof. Sezgin.

Dalam hal ini, perdebatan seputar siapa yang menemukan benua Amerika mengemuka setelah pernyataan Kevin Manzis, pakar kelautan Inggris, baru-baru ini bahwa petualang muslim China, Laksamana Cheng Ho, yang lebih dahulu menemukan benua itu sebelum Columbus. (islammemo/rem/dakwatuna)

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.
Figure
Organization