Topic
Home / Keluarga / Kesehatan / Negeri ‘Nikotin’

Negeri ‘Nikotin’

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi - Rokok dapat membunuh (inet/Miika Ahvenjarvi)
Ilustrasi – Rokok dapat membunuh (inet/Miika Ahvenjarvi)

dakwatuna.com – Saya sangat terkejut pada salah seorang teman yang memutuskan untuk berhenti dari kebiasaan merokoknya. Hal itu dilakukannya di saat ia sudah memiliki anak pertama. Saya kira ia tidak ingin menularkan sesuatu yang buruk pada anaknya. Selain itu tentu ia ingin hidup lebih lama bersama keluarga kecilnya. Dan bagi saya itu adalah suatu keputusan yang luar biasa.

Saya beruntung memiliki teman-teman yang mayoritas tidak merokok. Bahkan di tempat saya bekerja, Seluruh karyawan dan Direkturnya tidak mengkonsumsi rokok. sehingga dalam keseharian, saya tidak bersentuhan dengan benda ‘nikotin’ ini.

Pada tahun 2007, Indonesia menjadi negara keenam penghasil tembakau terbesar dunia dengan  jumlah produksi tembakau sebesar 164.851. Hasil panen tembakau di Indonesia mampu menyumbang 2,67% daun tembakau dari pasokan global.

Berdasarkan data yang diterbitkan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Southeast Asia Tobacco Control Alliance, dan Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, Indonesia bahkan menduduki urutan ketiga dengan jumlah perokok terbanyak di dunia setelah Cina dan India. Pada 2012, diperkirakan terdapat 62,3 juta perokok di Indonesia. Meningkat dari 2011 dengan jumlah perokok sebanyak 61,4 juta perokok.

Dari total jumlah perokok di Indonesia, Komnas Anak mencatat lima puluh persen di antaranya berada pada usia anak yaitu 15-18 tahun. Data ini belum termasuk anak-anak yang terpaksa harus menjadi perokok pasif dan menjadi target iklan rokok yang agresif. Melihat hal ini, Komnas Anak berpendapat pemerintah belum berpihak kepada perlindungan kesehatan masyarakat, terutama anak-anak.

Meskipun saat ini perusahaan rokok gencar mengkampanyekan anti rokok dengan slogan “ MEROKOK MEMBUNUHMU” dan menempelkan gambar-gambar bahayanya merokok pada kemasannya. Hal itu tidak cukup mengurangi minat masyarakat Indonesia untuk ‘tidak’ mengkonsumsi rokok.

Sebanding dengan gencarnya kampanye ‘anti rokok’, perusahaan rokok tidak habis ide untuk mempromosikan produk-produk mereka. Terbukti dengan maraknya iklan rokok di Televisi dan juga sebagai promotor pada event-event tertentu seperti konser musik dan Pertandingan Olahraga.

Saya kira negeri ini akan terus berada pada posisi bak roda berputar. Tidak memiliki ujung dalam penyelesaian masalahnya. Di satu sisi kita berpikir untuk menciptakan solusi atas suatu masalah. Namun di sisi lain kita juga menciptakan masalah dari solusi tersebut.

Apalagi saat ini, salah seorang menteri ‘wanita’ Indonesia juga mengkonsumsi rokok. sebagai ‘Public figure’ tidak dipungkiri hal itu akan menjadi ‘contoh’ bagi rakyatnya. Dan menjadi alasan bagi remaja untuk ‘meniru’.

Lalu bagaimana kita akan terlepas dari belenggu ‘nikotin’ ini? Generasi baru terus bermunculan. Dan kita berharap bahwa negeri ini memiliki generasi yang berintelektualitas tinggi, berkompeten dalam bidang khusus dan mampu berdaya saing secara internasional. Serta terbebas dari ‘nikotin’. Bahkan seharusnya mereka merasa asing dengan benda bernama ‘rokok’. Sehingga generasi negeri ini akan memiliki masa depan cerah. Dengan kreativitas tanpa batas untuk dapat mewujudkan mimpi-mimpi besar mereka.

Sesuai dengan Hadist Rasulullah saw:

“Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada seorang mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan. Bersemangatlah terhadap perkara yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah. Dan janganlah kamu merasa lemah. Dan apabila menimpa kamu sesuatu jangan kamu mengatakan ‘Seandainya aku melakukan ini dan itu tentu akan demikian dan demikian. Tetapi katakanlah: (Allah telah menakdirkannya dan apa yang Dia kehendaki, Dia pasti lakukan) karena kata “seandainya” membuka amalan setan.” [Muttafaqun ‘alaih].

Dalam hal ini, peran orangtua tentunya sangat berpengaruh pada anak. Sebab rumah merupakan sekolah pertama bagi anak. Di mana mereka memperoleh ilmu agama, kasih sayang, toleransi, saling menasehati, saling berpendapat, dan meniru kebiasaan yang dilakukan orangtuanya. Oleh sebab itu, para orangtua seharusnya menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya dengan memberikan pengajaran sesuai perintah Allah swt dalam Alquran dan mencontohkan Akhlak Rasulullah saw.

Allah swt berfirman dalam kitab-Nya yang mulia:

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”  (QS. At-Tahrim: 6)

Saya sangat optimis jika dalam satu keluarga kecil saja, seorang ayah memutuskan untuk berhenti merokok. Maka hal itu akan menciptakan perubahan yang ‘besar’ bagi bangsa Indonesia. Sebab Ia akan menjadi ‘figur’ yang akan dicontoh oleh anak-anaknya. Dan di saat nantinya anak-anaknya menikah dan membentuk keluarga kecil yang baru. Maka ia akan menjadikan keluarganya terbebas dari ‘rokok’. Kemudian dari keluarga-keluarga kecil itu akan membentuk tatanan masyarakat yang anti ‘rokok’ kemudian dari masyarakat itu akan terciptalah sebuah Negara yang tidak memproduksi bahkan ‘tidak’ menghisap ‘rokok’ . maka tidak dipungkiri bahwa cita-cita besar kita untuk membebaskan negeri ini dari pecandu ‘rokok’ akan tercapai. saat ini yang diperlukan hanya komitmen yang ‘kuat’ pada diri kita. Maukah kita terlibat pada perubahan ‘besar’ ini? Mulailah dari keluarga kecil anda.

Sebagian data dikutip dari sumber:

  • http://komunitaskretek.or.id/?p=2045
  • http://www.tempo.co/read/news/2013/10/10/090520749/Perokok-Indonesia-Terbanyak-seAsia-Tenggara-
  • http://www.tempo.co/read/news/2012/09/14/083429409/307-Juta-penduduk-Indonesia-Perokok-Anak

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lulusan S1 Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Muslim Nusantara ( UMN ) Medan. Pengajar di MTs. Sabilun Najah and administrator Travel Haji Umroh PT.PESONA MEKAH Medan. Staf Kaderisasi PD KAMMI Medan 2012-sekarang "Indah Meski belum waktunya"

Lihat Juga

Meneguhkan Pesantren Tanpa Rokok

Figure
Organization