dakwatuna.com – Khourtum. Presiden Sudan, Umar Al-Basyir menyebut adanya campurtangan Israel berada dibalik kesepakatan yang ditandatangani As-Shadiq Al-Mahdi, ketua partai Umat Nasional-partai oposisi terbesar di Sudan-dengan kelompok bersenjata pada bulan Agustus lalu.
Hal ini disampaikan oleh Basyir dalam acara pertemuan dengan partai-partai Oposisi yang ia undang dalam sebuah acara dialog nasional. Presiden Sudan ini mengatakan, “Kami memiliki informasi valid yang menunjukkan bahwa Israel berada di balik kesepakatan Paris yang ditandatangani Al-Mahdi dengan Front Revolusi.”
Front Revolusi merupakan aliansi yang terdiri dari empat kelompok bersenjata yang memerangi pemerintah di 8 propinsi dari 18 propinsi yang ada di Sudan. 5 diantaranya berada di wilayah Darfur.
Menurut Basyir, kesepakatan Paris merupakan bukti dari langkah upaya menguasai kota Al-Fasyir, kota terbesar di wilayah Darfur, untuk kemudian dideklarasikan sebagai ibukota negara bersamaan dengan pembentukan pemerintahan Transisi yang dipimpin Al-Mahdi.
“Kesepakatan Paris sudah tidak bisa ditolerir, karena itu merupakan bentuk perampasan kekuasaan dengan cara kekerasan,” jelas Basyir. (msy/itd/dakwatuna)
Redaktur: Muh. Syarief
Beri Nilai: