dakwatuna.com – Ankara. Perdana menteri Turki, Ahmet Davutoglu, mengkritik sikap dua partai oposisi, yaitu Partai Rakyat Republik dan Partai Rakyat Demokratik, yang memberikan dukungan kepada rezim diktator Basyar Asad di Suriah. Padahal rezim ini telah membantai lebih dari 300 ribu rakyatnya.
Seperti dilansir Anadolu, Sabtu (25/10/2014), Davutoglu menyampaikan hal tersebut di depan para ketua Partai Keadilan dan Pembangunan (AK-Parti) seluruh provinsi di Turki yang sedang mengadakan pertemuan rutin di Ankara.
Dalam kesempatan tersebut, Davutoglu juga mengkritik ketua Partai Rakyat Republik, Kulaijaddar Ughlou, yang mengatakan, “Membuka perbatasan untuk masuknya 1.5 juta pengungsi Suriah adalah sebuah pengkhianatan bagi Turki.”
Davutoglu membantah pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa sikap Turki adalah meneladani sikap kaum Anshar di zaman Rasulullah saw. yang menyambut kedatangan kaum Muhajirin. “Membuka pintu untuk saudara-saudara kita itu sama dengan pengkhianatan kepada Turki atau menghidupkan keteladanan kaum Anshar? Kalau kita tutup pintu kita, hai Kulaijaddar Ughlou, maka itu adalah pengkhianatan kepada rasa kemanusiaan.”
Davutoglu menekankan bahwa Turki akan tetap terus membantu orang-orang yang terzhalimi. Dalam kesempatan tersebut, beliau juga mengucapkan selamat tahun baru kepada umat Islam di seluruh dunia. (msa/dakwatuna)